Memamerkan harta benda sepertinya sudah menjadi ‘Lumrah’ bagi sebagian orang. Ketika memamerkan harta benda sudah sering terjadi, maka bagi sebagian orang mulailah muncul perasaan ketika lihat kesuksesan orang lain, mulai gak bersyukur, merasa gak berkecukupan, mulai ada perasaan iri.
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam memerintahkan kita melihat kepada orang yang berada di bawah kita dalam masalah dunia agar kita menjadi orang yang bersyukur dan qana’ah yaitu selalu merasa cukup dengan nikmat yang Allah berikan, juga tidak hasad (dengki) dan tidak iri pada orang lain. Karena ketahuilah bahwa kekayaan yang hakiki adalah kekayaan hati yaitu hati yang selalu merasa cukup dengan karunia yang diberikan oleh Allah.
Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa salam bersabda: "Lihatlah kepada orang yang berada di bawahmu dan jangan melihat orang yang berada di atasmu, karena yang demikian lebih patut, agar kalian tidak meremehkan nikmat Allah yang telah diberikan kepadamu" [Hadits shahîh. Diriwayatkan oleh al-Bukhari (no. 6490), Muslim (no. 2963), at-Tirmidzi (no. 2513), dan Ibnu Majah (no. 4142)]. Jangan iri dan dengki, karena semua sudah tertulis di Lauh Mahfuzh. “Dan tidak ada suatu binatang melata pun di bumi melainkan Allah-lah yang memberi rezkinya, dan Dia mengetahui tempat berdiam binatang itu dan tempat penyimpanannya. Semuanya tertulis dalam kitab yang nyata (Lauh Mahfuzh)” (QS Huud: 6). Bersyukurlah akan nikmat Allah Ta’ala yang tak dapat kita hitung ini.
Ibnu Hazm, “Setiap nikmat yang tidak digunakan untuk mendekatkan diri pada Allah, itu hanyalah musibah.” (Jaami’ul Ulum wal Hikam, 2: 82)
Semoga manfa’at