Untuk belajar dalam dunia tulis menulis, mau enak di baca mau enggak aku tetap menulis sebab, aku menyukai dunia ini. Tapi rada malu untuk mengungkapkannya. Untung saja Kompasiana memberikan lahan secara cuma-cuma, dan mau menampung tulisanku yang masih
amburadul. Saya sadari memang tidak pantas bagi saya
mbibrik di rubrik kompasiana. Saya ucapkan terimakasih banyak untuk pembaca dan kompasiana yang rela mengorbankan waktunya untuk menerima saya. Kompasiana menjadi ladang untuk bercocok tanam.
KEMBALI KE ARTIKEL