Dini teringat bagaimana ibunya selalu mengusap kepalanya dengan lembut sebelum ia berangkat ke Yogyakarta. "Jaga diri, Nak. Kamu satu-satunya harapan kami," kata ibunya, dengan air mata yang hampir tak tertahankan. Dini tahu betul bahwa ia membawa mimpi besar dari desa kecil yang jauh di luar Jawa. Kota Yogyakarta yang gemerlap adalah gerbang menuju dunia yang lebih luas---tempat di mana ia bisa mewujudkan segala impian dan ambisi.
KEMBALI KE ARTIKEL