[caption id="attachment_128578" align="aligncenter" width="504" caption="Suporter Indonesia "][/caption] Indonesia, negara yang dicintai dan digilai oleh Suporter fanatiknya harus menelan kekalahan dengan sangat tragis. Dikalahkan dari Bahrain, pertandingan dirusak oleh para suporternya sendiri. Dan mungkin, Indonesia dikalahkan oleh para suporternya sendiri. T_T Petasan, ya, gara gara petasan, Pertandingan Indonesia VS Bahrain harus berakhir denga akhir yang membuat kita mengurut dada. Sang wasit enggan untuk melanjutkan pertandingan. Panitia pelaksana pun sama meradang. Seluruh pemain Bahrain melakukan Walk Out. Dan Ketua Umum PSSI yang baru kemarin dilantik harus rela mengelilingi Stadion GBK untuk "bersilaturahmi" dengan para suporter. Malu saya, melihat prestasi Indonesia sekarang yang hampir minim gelar. Salah siapakah ini..? Kembali saya mempertanyakan siapa yang salah. Karena memang, kondisi Timnas kita sekarang yang anjlok pasti ada penyebabnya. Ada pepatah mengatakan "Ada Asap pasti ada Api". Baik itu yang salah dari manajemen, pelatih, pemain, ataupun dari suporternya sendiri. Tak elok juga apabila saya selalu menanyakan siapa yang salah. Seperti melemparkan kekesalan sesaat kepada pihak pihak yang mungkin sedang mati matian berjuang "menyehatkan" kondisi yang sakit ini. Janganlah kita selalu mencari kambing hitam siapa yang salah. Karena kita semua harus benar-benar introspeksi dan merenung upaya konkret seperti apakah yang harus diambil untuk memecahkan "Krisis Mental, Krisis Juara, Krisis Gelar" di di seluruh bidang Olahraga. Sea Games sebentar lagi, tentunya harapan untuk menjadi juara umum sangatlah besar. Tuan rumah di Jakarta dan Palembang menjadi saksi perjuangan atlit-atlit muda untuk mengharumkan nama bangsa. Indonesia, oh Indonesia.... Kenapa engkau seperti ini sekarang..??? Sedih sekali negara ini. Kacaunya negara ini. Sekacau para pejabat yang asyik di kursinya tanpa memikirkan nasib rakyatnya. Terkadang, sesekali terlintas dipemikiran saya bahwa, "lebih enak masa presiden Soeharto yah, Semuanya terasa baik baik saja, Prestasi terus mengalir. Kita mampu mempertahankan kejuaraan yang sudah menjadi langganan kita. Namun sekarang..?? Jauh dari harap.." (Sebuah keluhan yang kurang baik memang) Apa  mungkin ini akibat dari reformasi yang salah..?? Demokrasi yang salah..?? Semua orang memiliki kebebasan tanpa adanya rasa takut. Seolah hukum dan undang undang bisa dilangkahi atas dasar Hak Asasi Kebesasan Berpendapat dan Beraksi. yang akhirnya, berdampak pada yang benar jadi salah, yang benar jadi salah. Ohh.. inilah negara kita sekarang. Sakit yang tak kunjung sembuh.. Harus bagaimana kah ini...??? Apakah tidak cukup dengan jumlah penduduk yang 1/4 miliar ini untuk mencetak sebuah bangsa yang unggul dan tangguh..? Apa mungkin SDM dan watak orang Indonesia tergolong lemah..?? Ah..ada celoteh dari ayahku mengapa Indonesia seperti ini,katanya "Indonesia terlalu banyak makan tempe, jadi menghasilkan kualitas mental se empuk Tempe..".. ada ada saja ayahku ini. Haha.. Tempe kok jadi kambing hitam. [caption id="attachment_128579" align="aligncenter" width="432" caption="Petasan"][/caption] Sudahlah... Saya bukan mencari jawaban, dan saya juga tidak akan menuntut perubahan kepada orang lain ataupun para "pemimpin yang budiman". Saya hanya ingin introspeksi diri sendiri saja. Lebih kepada memperbaiki kualitas diri dan memahami akan hakikat kehidupan ini. Bukankah apabila segala sesuatu diawali dengan melihat kualitas diri akan berdampak pada baiknya kualitas apapun, kapanpun, dan dimanapun.. Indonesia... Kau tetap Tanah air kami... Tak surut semangat kami, meskipun kami kalah di pertandingan malam ini, namun kami masih memiliki semangat. Kami masih berharap Indonesia bisa berlaga di Brasil sana. Semangat semangat...!! Semoga  dipertandingan pertandingan berikutnya, Indonesia mampu menampilkan pertandingan yang lebih baik lagi. I Hope... Salam Kompasiana
KEMBALI KE ARTIKEL