12 Juli 2019 20:06Diperbarui: 12 Juli 2019 20:10293
Sebelum matahari membangunkan para dedaunan hijau Ketika tetes embun bertebaran di halaman bumi Kau telah menyapa lebih dulu pada segenap jiwa Tentang hari hari indah menjelang pelangi tiba
Saat tiba sang surya di ujung batas kastil Persia Kau (Puteri Rania) tengah bernyanyi, memukau dewa dewi Yang datang dengan sebingkis lelah dan cerita
Sore di ufuk timur, para kawanan ababil berkumpul Mengendap-endap sepanjang lintas atap bumi yang merona Gerakan sayapnya melukis cakrawala Menyambut kala senja di halaman kastil Persia
Lalu menjelang terbenamnya, di langit langit sang Raja Kau sedang asik bermain bersama penari latar bermahkota Hiaskan renda-renda yang terbingkai indah penuh pesona
Sekelompok serdadu berpakaian sutra berjalan irama detak Dilengkapi sepasang belati dan peluru kecil sang dewa Mereka mengintai tajam melalui mata penyusup berkelas Menemani kala senja di kastil Persia
Detik mulai berani untuk bergerak cepat Ketika semua hilang, keindahan pun demikian Suara dari berbagai arah bergema Kala senja melukis langit kastil Persia
Ketika malam menjemput dengan iringan kereta kencana Kau kenakan gaun putih mewangi semerbak melati Menuju kastil, sigapnya tentara berseragam romawi Memberikan alas karpet merah menjagamu hati hati
"Malam peri kecil, kau terlihat seperti tuan putri klasik Persia,"puji selir istana "kau seperti cahaya di halaman kelam saat perang masih meluas,"lanjutnya "aku hanya seorang dara yang bermimpi untuk kekal di Firdaus-Nya" "sebab, aku tak lebih dari sosok biasa yang belajar sempurna meski tak selayaknya istimewa",jawabnya.
Rasi bintang masih tertidur nyenyak Baskara mulai beranjak pamit dari para klorofil buana Pelangi tak jua datang memberi salam puitis pada penyair masa Melengkapi sunyi di pelataran kastil Persia
Jixie mencari berita yang dekat dengan preferensi dan pilihan Anda. Kumpulan berita tersebut disajikan sebagai berita pilihan yang lebih sesuai dengan minat Anda.