Oktober mendatang Kapolri pensiun. Walaupun dapat diperpanjang, sesuai dengan UU No. 2 Tahun 2002, akan tetapi hampir pasti BHD akan mengakhiri jabatannya. Secara umum, semua jenderal bintang tiga (kecuali Susno Duadji, tentunya) berpeluang menjadi Kapolri yang baru. Mereka adalah:
KomjenPol Iman Haryatna, lulusan Akpol 1975, jabatan sekarang,Kababinkam
Komjen Pol Jusuf Manggabarani, lulusanAkpol 1975,jabatan sekarang Wakapolri
Komjen Pol Gories Mere, lulusan Akpol 1976, jabatan sekarang Kalakhar BNN
Komjen Pol Ito Sumardi, lulusanAkpol 1977, jabatan Kabareskrim
Komjen Pol Nanan Sukarna, lulusanAkpol 1978, jabatan sekarang Irwasum
Tahun 2008 yang lalu, ada syarat dari Istana agar calon Kapolrimempunyai sisa masa dinas aktif minimal dua tahun. Jika syarat ini masih dipakai, maka Iman Haryatna yang akan pensiun tahun ini, tidak akan jadi kandidat. Begitu juga Jusuf Manggabarani (lahir 11 Feb 1953), akan pensiun tahun 2011 yang akan datang. Meskpun angkatan 1977, Ito lebih tua dari Gories (angkatan 1976). Ito lahir tanggal 17 Juni 1953, sehingga dilihat dari segi umur, peluangnya tipis. Dilihat dari segi umur, Gories boleh jadi berpeluang (lahir 17 November 1954). Tetapi resistensi terhadap Gories, di dalam maupun di luar Polri sangat tinggi. Salah satu kontroversi Gories adalah ngopi di Starbuck dengan Ali Imran, terpidana teroris. Ketika menjabat wakabeskrim Gories juga pernah bergesekan dengan BIN karena dinilai tertutup dalam memberantas terorisme.
Nanan Sukarna adalah kandidat yang paling berpeluang. Ia lulusan terbaik Akpol 1978. Nanan tidak masuk daftar perwira yang mempunyai rekening mencurigakan itu. Walaupun demikian, kabar beredar, ia dekat sekali dengan Irjen Pol Budi Gunawan (Akpol 1983, Kadiv Propam) yang rekeningnya puluhan milyar itu. Tentu saja isu ini masih sumir. Apa arti kedekatan? Kalaupun mau diusut, “cacat karir” Nanan terjadi ketika ia menjabat Kapolda Sumut. Saat itudemo pembentukan provinsi Tapanuli Selatan berujung rusuh dan mengakibatkan Ketua DPRD Sumut meninggal. Nanan kemudian dimutasi ke Mabes Polri. Tak lama kemudian menjadi Kadiv Humas dan selanjutnya dipromosikan menjadi Irwasum.
Kompas pernah memberitakan bahwa kandidat Kapolri sekarang mengerucut pada tiga nama: Nanan Sukarna, Oegroseno, dan Timur Pradopo. Ketiganya lulusan Akpol 1978. Masalahnya Oegroseno (Kapolda Sumut) dan Timur Pradopo (Kapolda Metro Jaya) masih berbintang dua. Peluang keduanya mendapat promosi bintang tiga masih mungkin, karena selain akan pensiunnya Iman Haryatna, juga dalam struktur Polri yang baru ada tambahan jabatan untuk bintang tiga yaitu Kabaintelkam dan Lemdikpol.
Jadi angkatan 1977 (angkatan Susno) akan dilewati angkatan 1978? Sudah sejak lama tersiar kabar persaingan dua angkatan ini. Sebelum ditahan,Susnopernah didatangi teman-teman seangkatannya (seperti Kadiv Humas Edward Aritonang dan lain-lain) dan membujuknya agar memindahkan panggung pembongkaran kasus mafia, dari luar ke dalam. Tetapi Susno bergeming. Boleh jadi, dalam konteks persaingan memperebutkan kursi Trunojoyo 1, Susno dianggap beban oleh teman-temannya. Jika struktur baru Polri disahkan dalam waktu dekat, tentu saja beberapa jenderal bintang dua dari angkatan 1977 seperti Alex Bambang (Kapolda Jateng) atau Pratiknyo (Kapolda Jatim), berpeluang mendapat promosi. Tetapi apakah mereka akan menjadi kandidat Kapolri, rasanya kecil peluangnya.
Setelah melihat profil jenderal bintang tiga dan mendengar saran Kompolnas, SBY seperti biasa akan mengajukan satu nama calon Kapolri ke DPR. Bagi kita masyararat, persoalannya bukan siapa dan dari angkatan mana pengganti kapolri nanti. Masyarakat hanya ingin pengganti kapolri nanti benar-benar punya komitmen kuat dan berani membersihkan Polri dari segala macam mafia hukum dan praktik ketidakadilan serta berkomitmen memperbaiki pelayanannya kepada masrarakat.