Tak terbayangkan sebelumnya, memasuki usia pernikahan ke-10, saya dan suami harus menjalani hubungan jarak jauh. Sangat tidak siap menghadapinya karena selama sepuluh tahun itu kami selalu bersama. Dan yang paling berat, saya yang akan melahirkan anak ketiga ditinggalkan suami di gurun pasir, jauh dari orang tua dan sanak famili. Sudah 6 tahun saya ikut suami yang kerja di Kuwait. Anak kedua kami lahir di Kuwait juga. Tak disangka, kelahiran putri yang kami dambakan, tidak ditunggui ayahnya karena harus bertugas ke Perth, Australia, lima bulan lamanya. Padahal dua kelahiran sebelumnya, suami selalu setia menemani di ruang persalinan menyaksikan detik-detik kelahiran putranya.