Wow... ini bukan mandi sembarang mandi. Pastinya bukan mandi berupa aktivitas membersihkan badan yang kita lakukan setiap pagi dan sore:) Mandi yang akan saya ulas ini adalah makanan atau nasi khas Arab, makanya orang lebih sering menyebutnya dengan Nasi Mandi. Makanan tradisional Arab ini terbuat dari basmati (beras khas India) dan daging - bisa berupa kambing atau ayam - yang diolah dengan menggunakan aneka rempah-rempah. Kambing yang digunakan biasanya kambing muda ukuran kecil, sehingga rasanya maknyus kalau kata pak
Bondan. Makanan yang sangat populer di semenanjung Arab ini berasal dari negara Yaman, tepatnya dari daerah Hadramaut, daerah lembah hijau di Yaman yang sebagian besar wilayahnya berupa padang pasir. Yaman ini satu-satunya negara di jazirah Arab yang berbentuk Republik. Sebagian besar warga keturunan Arab di Indonesia berasal dari Yaman. Itu sebabnya di Indonesia ada nasi kebuli yang mirip dengan nasi mandi ini. Mandi ini sering juga disangka nasi briyani. Padahal ketiganya berbeda. Perbedaan utama terletak pada cara memasaknya. Nasi mandi atau disebut juga Haneeth dimasak pada sebuah tandoor, yaitu oven khusus yang dibuat di dalam tanah. Jadi dibuat lubang di dalam tanah semacam sumur yang dalamnya dilapisi dengan tanah liat. Kemudian ditaruh kayu bakar yang dibakar sampai menjadi arang. Di atas arang tersebut diletakkan panci berisi nasi . Baru daging dimasukkan, bisa digantung atau diletakkan di rak. Selanjutnya
tandoori ditutup rapat-rapat sehingga asap akan terperangkap di dalamnya, yang menjadikan makanan beraroma dan bercita rasa khas. Dua Video berikut ini (courtesy by
Raed Nassar dan
Joel Bautista) bisa memberikan gambaran bagaimana cara membuat nasi mandi dengan menggunakan tandoor.
KEMBALI KE ARTIKEL