Identifikasi Masalah Utama Kasus Agus dengan tangan yang memiliki keterbatasan fisik asal  NTB yang diduga menggunakan hipnotis dalam memengaruhi orang lain untuk keuntungan pribadinya, hal ini menyoroti berbagai masalah serius di masyarakat tentang penyalahgunaan hipnotis. Hipnosis seharusnya digunakan untuk kebaikan, seperti terapi atau motivasi, tetapi justru digunakan untuk manipulasi dan eksploitasi. Berikut adalah beberapa masalah utama yang menarik perhatian:
- Penggunaan Sugesti yang Tidak Tepat: Hipnosis tidak dimanfaatkan untuk mendukung kesehatan mental, tetapi digunakan untuk kepentingan pribadi. Praktik manipulasi semacam ini dapat mengurangi kepercayaan masyarakat terhadap hipnosis sebagai metode terapi yang valid.
- Kurangnya Pemahaman Publik tentang Hipnosis: Sebagian besar masyarakat awam menganggap hipnosis sebagai cara untuk memaksa atau mengendalikan seseorang. Padahal, hipnosis hanya efektif pada individu dengan tingkat sugestibilitas tertentu.
- Potensi Penyalahgunaan Hipnosis: Penggunaan sugesti pada pikiran bawah sadar dapat dimanfaatkan untuk memanipulasi emosi, tindakan, atau kepercayaan individu tanpa mereka sadari.
Kasus seperti ini menunjukkan perlunya pemahaman lebih dalam tentang hipnosis agar masyarakat dapat membedakan antara praktik terapi positif (hypnotherapy) dan penyalahgunaan sugesti.
Hubungan dengan Teori HypnotherapyÂ
Dalam konteks terapi, hypnotherapy didefinisikan sebagai metode yang berfokus pada sugesti positif untuk mengatasi masalah psikologis dan perilaku. Namun, praktik yang tidak etis seperti dalam kasus Agus justru merusak esensi positif hipnosis. Beberapa aspek teori yang relevan adalah:
- Hipnosis Ringan (Light Hypnosis): Pada kondisi ini, seseorang menjadi lebih relaks dan sugestif. Jika seseorang dipengaruhi tanpa sepengetahuan atau izin, ini berpotensi mengeksploitasi kelemahan mental individu.
- Pikiran Bawah Sadar: Teori hipnosis menyatakan bahwa pikiran bawah sadar memiliki pengaruh 88% dibandingkan pikiran sadar yang hanya 12%. Penyalahgunaan hipnosis dapat menciptakan manipulasi sugesti yang bertujuan negatif, seperti mempengaruhi emosi atau tindakan seseorang.