Tahun demi tahun pun berlanjut, saya sangat senang karena sakit maag saya pun sudah tidak pernah kambuh lagi. Hingga pada saat saya beranjak ke SMP saya mulai menderita yang namanya insomnia atau sulit tidur di malam hari. Gejala insomnia saya semakin parah dan terus berlanjut hingga saya duduk di bangku SMA. Awalnya saya menghiraukannya karena gejala insomnia saya itu tidak mengganggu aktivitas saya di pagi dan di siang hari seperti sekolah karena sepulang sekolah saya bisa tidur siang untuk mengganti tidur saya yang kurang di malam hari. Namun, makin lama saya merasa semakin terganggu karena jadi tidak bisa fokus ke pelajaran, kepala saya terus merasa pusing akibat dari kurang tidur dan saya mengalami yang namanya mood swing. Iya, jadi mudah marah dan bete karena kurang tidur dan orang-orang di sekitar saya menjadi terkena dampaknya.Â
KEMBALI KE ARTIKEL