Mohon tunggu...
KOMENTAR
Ilmu Sosbud

Tantangan Leptospirosis di Kabupaten Sleman

1 Juni 2024   11:38 Diperbarui: 1 Juni 2024   11:41 88 0
Leptospirosis adalah penyakit yang disebabkan oleh tikus yang terinfeksi bakteri Leptospira sp. melalui urin. Tubuh dapat tertular bakteri dengan mudah melalui luka kulit terbuka atau selaput lendir pada tubuh yang melakukan kontak dengan genangan air sungai atau selokan dan banjir. Unit Pelayanan Kesehatan oleh Kementerian Kesehatan memaparkan gejala yang dirasakan bagi penderita Leptospirosis adalah demam mendadak, tubuh merasa lemah, mata merah, kekuningan pada kulit, sakit kepala, dan nyeri otot betis. Penyakit ini dapat disebabkan secara demografis dan geografis. Dr. Cahya Purnama melalui sorot sleman mengungkapkan bahwa baru-baru ini telah ditemukan 8 kasus Leptospirosis, sebanyak 3 sebagai suspek, dan 1 meninggal dunia. Kasus Leptospirosis ditemukan pada bulan Januari dengan 2 kasus, bulan Februari 4 kasus, dan bulan Maret 2 kasus dengan menyebar di beberapa kapanewon, seperti Gamping, Tempel, dan Pakem masing-masing 1 kasus, 3 pasien suspek di Moyudan dengan 2 kasus dan Seyegan 1 kasus, serta Cangkringan dan Prambanan masing-masing 2 kasus dengan 1 kasus meninggal dunia di Prambanan pada bulan Februari. Penyakit Leptospirosis dapat ditularkan dari hewan ke manusia melalui faktor lingkungan.

KEMBALI KE ARTIKEL


LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun