di awal video saya melihat sudut mulut bapak abu rizal bakrie menurun “menurut Herman Strehle dalam buku; meinen, gesten und gebarden secara sekunder, sudut mulut juga dapat menurun kerena tak ada ketegangan pada orang tersebut yang disebabkan kekecewaan ataupun duka cita.
lalu saya melihat cara beliau menutup mulut dengan biasa, “menurut Herman Strehle dalam buku; meinen, gesten und gebarden mulut yang tertutup biasa, mulut tertutup tanpa suatu ketegangan ,artinya tidak dikatupkan erat tidak memberi suatu pernyataan.
dan sering sekali saya lihat beliau menundukkan kepalanya “menurut Herman Strehle dalam buku; meinen, gesten und gebarden menundukan kepala,apabila ditundukan beberapa kali ini berarti bahwa orang tersebut menyatakan persetujuan.
lalu saya melihat beliau menurunkan bahunya “menurut Herman Strehle dalam buku; meinen, gesten und gebarden menurunkan bahu, persaan bebas dan yakin akan diri sendiri.
dan yang terakhir beliau juga duduk dengan tenang “menurut Herman Strehle dalam buku; meinen, gesten und gebarden cara duduk tenang,jika kita merasa yakin,measa aman,mempunyai kepercayaan pada lingkungan disekitar kita maka ada kecenderungan bahwa kita duduk tenang dan menikmati keadaan itu.
kurang lebihnya saya mohon maaf kepada pembaca jika ada kata-kata yang kurang berkenan, terima kasih dan selamat membaca .
http://www.youtube.com/watch?v=AkOv75LQFXg
Sumber :Buku Meinen, Gesten Und Gebarden (Herman Strehle), Ahli bahasa : Dra.Hanna Widjaja