Beberapa hari ini saya tidak ingin melihat berita di media cetak maupun di media televisi terkait dengan kecelakaan maut di Tugu Tani. Saya merasa trauma dan selalu dihinggapi kengerian yang teramat sangat atas peristiwa itu, khususnya setelah saya melihat video mengerikan dari para korban. Bukan hanya rasa kasihan, iba, sedih, tidak tega dan perasaan manusiawi lainnya, tetapi juga rasa amarah dan geram yang teramat sangat melihat sosok Afriani Susanti yang seakan tidak merasa bersalah itu, mungkin karena dia masih merasakan mabuk akibat obat-obatan terlarang yang dikonsumsinya.