Ketika sebuah pengkhianatan membekas di hati, maka apapun yang dikerjakan dan dilakukan tiada mendapat kepercayaan lagi. Kalimat tersebut merupakan gambaran betapa sakitnya hati seseorang yang telah dikhianati, yang meskipun telah memberikan kalimat maafnya dengan tulus namun masih memberikan pelekat vonis pengkhianat dan tidak dapat dipercaya lagi kepada orang tersebut.