Ada begitu banyak nutrisi penting dalam sebutir telur. Sebut saja kolin (choline), yang sangat penting untuk fungsi otak dan kesehatan. Satu buah kuning telur mengandung lebih dari 25 persen kebutuhan choline setiap hari. Orang dewasa membutuhkan 425 gram choline per hari, sedangkan anak balita butuh 250 gram per hari. Sebuah penelitian mengungkapkan konsumsi choline yang cukup bias menurunkan risiko kanker payudara. Telur juga mengandung antioksidan serta lutein yang membantu mencegah gangguan penglihatan akibat penuaan dan katarak. Kadar lutein dalam telur bahkan lebih banyak dibanding pada sayuran berdaun hijau. Telur mempunyai kandungan zat gizi yang cukup tinggi, antara lain mengandung delapan asam amino esensial yang baik untuk pertumbuhan anak dan kesehatan tubuh. Selain itu, telur juga mengandung mineral selenium (Se). Pria membutuhkan asupan selenium untuk pembentukan kualitas dan kuantitas sperma. Satu butir telur dapat menghasilkan 10 persen dari total kebutuhan tubuh terhadap selenium. Telur juga mengandung vitamin D yang dapat membantu penyerapan kalsium untuk pembentukan tulang.
Selain itu, telur juga mengandung vitamin E. Kombinasi antara selenium dan vitamin E berperan sebagai antioksidan yang dapat mengurangi risiko kerusakan sel tubuh akibat radikal bebas.
Telur juga diketahui sebagai sumber vitamin B12, vitamin B6, dan folat yang dibutuhkan untuk kesehatan tubuh dan melindungi sel – sel saraf. Kekurangan vitamin B12 dapat mengakibatkan terjadinya kerusakan sel – sel saraf. Wanita hamil yang kekurangan vitamin B12 mempunyai risiko anaknya akan mengalami kerusakan pada sistem saraf.
Jadi, sangat tidak beralasan jika seandainya telur dijadikan makanan pantangan khususnya bagi Ibu hamil dan menyusui.