Mohon tunggu...
KOMENTAR
Diary Pilihan

Every Story Matters: Memaknai Cerita Jadi Bermakna

29 Oktober 2024   19:51 Diperbarui: 29 Oktober 2024   19:55 72 4
Every Story Matters : Memaknai Cerita Jadi Bermakna
Ditulis oleh: eko irawan


Terima Kasih Kompasiana. Sejak gabung Kompasiana, Serasa punya rumah untuk mengekspresikan diri. Ruang karya yang asyik untuk menulis, Memaknai Cerita Jadi Bermakna. Itulah sekelumit kata yang merangkum saat saya jadi Kompasianer. Semoga mampu menjadi berkah yang menginspirasi dan bermanfaat. Selamat berkarya dan menemukan konsistensi menulis yang berkelanjutan. Selamat ulang Tahun buat Kompasianer semua, karena Kompasianival adalah milik semua para Kompasianer.

Ruang Ekspresi Membangun Jati Diri

Jadi diri sendiri memang asyik, karena disinilah Ruang Ekspresi Membangun Jati Diri. Kompasiana memberi ruang keren yang asyik saat diri mau menjadi apa dan siapa. Kompasiana benar benar mengawal inovasi jadi karya yang dihargai.

Semua orang memang bisa menulis. Tapi tak semua media mau menerima tulisan kita. Saat diri belum dikenal sebagai siapa adalah sangat sulit karya karya kita tayang dan terbaca secara efektif. Berangkat bersama Kompasiana ternyata menyediakan ruang kreasi yang benar benar bermakna. Menulis jadi punya ruh yang mendorong karya karya kita tumbuh dan memiliki panggung.

Menulis yang asyik itu bukan mengikuti apa kata orang lain. Jadi pengikut terus menerus membuat kita jadi orang asing di dalam tubuh kita sendiri. Kita tak akan mampu jadi diri sendiri jika terus menerus jadi orang lain. Sehebat apapun jika hanya copy paste belaka apa maknanya ? Apa artinya ?

Jadi diri sendiri memang butuh proses dan perjuangan. Tak bisa instant, tak bisa tiba tiba. Tapi keasyikan menuju proses ini akan mengantar diri kita menemukan jati diri. Sulit ? Masak sudah menyerah berjuang jika ingin membangun identitas diri yang diakui Publik. Orang iri dengki hanya lihai bergunjing tapi dirinya akan tersesat dalam sakit yang membunuh identitas dirinya sendiri.

Ruang Cerita yang bermakna

Semua orang punya cerita dan pasti bisa bercerita. Apakah cerita dimaksud berguna dan punya makna? Apakah akan jadi referensi? Belum tentu. Seperti chat di WA group, story medsos atau diskusi diruang kopian. Pengakuan hanya bersifat lokalitas setempat. Circle yang terkover hanya sebatas lingkungan dan jaringan yang terbangun.

Ruang Cerita yang bermakna akan membangun Diskusi semakin hidup dan berkesan. Karya karya akan punya panggung yang penuh makna. Apalagi secara pribadi kita share melalui medsos masing masing dan panggung circle komunitas masing masing. Inilah yang saya peroleh bersama keluarga besar Kompasiana. Bagaimana dengan Anda ?

Cerita Jadi Bermakna

Setiap tulisan agar mudah dicari kembali, saya memberikan seri sesuai tema pokok yang ingin saya bangun. Itu cara yang saya gunakan agar Cerita Jadi Bermakna. Terbaca atau tidak, apakah dapat apresiasi atau tidak, itu urusan nanti. Menulis bagi saya seperti kebutuhan pokok. Seperti makan yang kita butuhkan setiap hari untuk mencukupi kebutuhan badan kita. Menulis seperti Nafas, tak menulis ibarat menolak hidup. Andai mampu, saya ingin menulis setiap jam dan lahir 24 karya tulis sepanjang hari. Tentu sayapun tak akan mampu, jadi akhirnya saya membuat seri ke seri.

Bersama Kompasiana saya bersyukur punya tempat yang memperoleh apresiasi yang baik di ranah publik. Esensi pengakuan ini memberi saya jadi bermakna secara signifikan. Apapun idenya, akan memaknai cerita jadi bermakna.

Selamat dan sukses untuk Kompasianival 2024 pada tanggal 2 November 2024 di Jakarta. Sekalipun saya tidak mampu hadir diacara idaman tersebut, saya tetap bersyukur telah menjadi keluarga Kompasianer. Semoga suatu saat nanti bisa hadir menyapa rindu bersama Kompasianer seluruh negeri. Every Story Matters : Memaknai Cerita Jadi Bermakna.


De Huize Sustaination, 29 Oktober 2024




KEMBALI KE ARTIKEL


LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun