(Seri Romansa Asmaraloka #10)
Ditulis oleh : eko Irawan
Hidup adalah perjalanan. Arungi waktu, meneroka ruang. Mengeluh bukan jawaban, bersyukur adalah cara. Cara menikmati hidup agar hidup lebih hidup. Fix no debat, jalani saja. Nikmati apa yang ada. Ngopi di tiga kota, nikmati suasana malang Surabaya Jogja.
Senja di hari Jumat serasa syahdu. Hujan baru saja mengguyur kota malang, menggembalakan Marwah kota ini sebagai kota dingin.
Kayu tangan jadi pusat orang orang kongkow menikmati suasana heritage bersama lampu dan grup grup musik yang main diberbagai tempat.
Dari ujung ke ujung kita seolah turis luar kota yang menikmati kotanya sendiri. Terlepas mau bingung heritage nya mana. Mau dibawa kemana. Yang penting, sekarang wisatawan sudah berhasil datang. Tiap malam tiada jeda. Selalu ramai. Bak laron laron yang terpanggil kumpul karena ada lampu lampu.
Membangun magnet untuk memikat wisatawan untuk terus hadir membuktikan kayu tangan terus tumbuh. Aku dan engkau terus saja jalan menikmati trotoar yang penuh dipadati pengunjung.
"Ayo Ngopi, yang nyantai." Bisikmu mengajak cari tempat ngopi. Aku paham tempat ngopi seperti apa yang kamu gemari. Mungkin ini kali pertama aku ajak my soulmate ku hadir di Huize Jon. Biasanya aku hadir sendiri disana. Untuk apa? Tentu untuk menulis. Huize Jon spraken jadi kisah tersendiri memotret malang dari sisi yang lain.
Tentu wow banget para kolegaku menyambut. Maklum edisi perdana bersama soulmate. Tapi mereka tidak akan mengganggu. Akhirnya datang Seduhan kopi spesial menemani bincang kami semakin asyik. Tentu tiga hal yang selalu kita bincangkan. Kemarin, hari ini dan esok. Dan besok kita ke mana?