(Seri Puisi Asmaraloka #59)
Ditulis oleh : Eko Irawan
Apa harus monoton. Yang dianggap hitam, tetap hitam. Putih tetap putih. Jadi cap hidup, yang menjemukan.
Bukan tak setia. Bukan tak punya prinsip. Hidup sekali hanya jadi robot dan mesin. Apa harus seperti itu?
Coban pelangi jadi saksi. Tetap ada warna, disela sela air yang terjun. Menghempas batu, melukis keindahan. Pelangi indah antara air dan kilau mentari.
Sudah lelah hidup didera berbagai masalah. Pertarungan itu itu saja. Jalani dengan ikhlas dan Syukur. Itulah cara seperti pelangi.
Tiada guna mengeluh. Tetap jadilah manusia tangguh. Jadikan indah hidup diwarnai pelangi. Memaknai pesan semesta, untuk makna hakiki.
Coban Pelangi, 19 Juli 2023
Ditulis untuk Seri Puisi Asmaraloka 59.