Saat merasa tak dihargai. Seolah tak dianggap. Hadirpun dianggap tak ada. Tak diajak bicara. Dighibah jadi bahan cerita.
Mungkin hanya persepsiku sendiri. Framing otakku. Aku juga manusia biasa, yang punya perasaan. Bisa susah, bisa senang. Seperti juga pribadi lain.
Jika aku apatis, apa salahku. Kondisi jiwaku tengah guncang. Aku butuh ditolong. Aku butuh dimengerti. Kau kira dengan memusuhi, apa aku akan baik baik saja.
Ini tentang kondisi jiwaku. Saat aku dititik terendah. Saat diri merasa tak dihargai. Tapi terus bertahan. Berupaya bangkit dari keterpurukan. Sekalipun, jujur apatis bukan pilihan.
Jika apatis, terpaksa. Jiwa sosialku berontak. Itu bukan aku. Jadi orang lain, bukan typeku. Aku ingin jadi diriku sendiri.