Mohon tunggu...
KOMENTAR
Catatan

Sengman Tidaklah Mysterious atau 'Seng ada Lawan'!

5 September 2013   19:52 Diperbarui: 24 Juni 2015   08:18 467 0
Sebagai penyimak berita-berita baik nasional maupun internasional, penulis sedikit banyak mengikuti perkembangan beberapa isu-isu utama dari sejak kejadian bermula dan kadang-kadang sampai ending-nya, termasuk yang belum sampai ending adalah kasus korupsi & TPPU impor daging sapi dengan terdakwa LHI dan AF.

Khusus kasus tersebut pada sidang minggu lalu yang menghadirkan saksi Ridwan Hakim, muncul beberapa fakta yang salah satunya adalah klarifikasi sandi rahasia “engkong” yang terdapat dalam sadapan rekaman pembicaraan para terdakwa dan pihak-pihak lainnya. Selain itu ada juga penyebutan nama sandi "Sengman" yang oleh saksi Ridwan Hakim dikatakan sebagai utusan presiden. Dua nama yang disebut juga adalah Hendra dan Bunda Putri. Untuk dua nama terakhir ini belum ada kejelasan, malah sandi “Bunda Putri” menjadi pergunjingan dengan banyak dugaan dan Mentan Suswono menjadi sasaran pertanyaan penasaran tersebut, namun sampai sekarang sandi “Bunda Putri” belum terklarifikasi siapa orangnya.

Kata sandi “Sengman” sendiri pun turut menjadi bola liar karena pernyataan Ridwan Hakim yang menyebutnya sebagai utusan presiden (walau masih tak jelas presiden mana, banyak organisasi yang juga memakai jabatan presiden), tetapi kalangan istana dan petinggi Partai Demokrat (PD) menjadi kerepotan karenanya menjadi sasaran tembak penasaran para wartawan. Para pendukung terdakwa LHI & AF pun seperti mendapat amunisi untuk ikut menembak pihak istana dan PD, seperti tergambar pada pemberitaan nasional dan sejumlah media sosmed, seperti Kompasiana. Beberapa Kompasioner serius menulis kemesteriusan “Sengman” tersebut dan spekulasi hubungan istana dan PD dengan korupsi impor daging sapi, walau ada juga yang isinya hanya bercandaan semata.

Tapi untuk istilah Sengman bagi penulis sebenarnya bukan sosok yang misterius dan ‘seng ada lawan’ (meminjam istilah Kompasioner Thamrin Sonata). Berbeda dengan Bunda Putri, sosok “Sengman” dan bagaimana hubungannya dengan Ridwan sudah pernah dipublikasikan ke masyarakat umum beberapa tahun lalu, tepatnya bulan Juni tahun 2011 oleh majalah Tempo dalam laporan utamanya yang bertajuk “Partai Putih di Pusaran Impor Daging”. Versi digitalnya dapat dilihat di link berikut;

http://majalah.tempo.co/konten/2011/06/06/LU/136916/Partai-Putih-di-Pusaran-Impor-Daging/14/40

Jadi jika reportase tersebut benar adanya, Ridwan dan Sengman telah lama saling mengenal, dan kita tinggal menunggu saja adanya klarifikasi tentang hal ini, dan apa sesungguhnya maksud Ridwan Hakim menyebut Sengman sebagai utusan presiden.

Jakarta, 5 September 2013

KEMBALI KE ARTIKEL


LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun