Mencari pasangan sejati dari Liliyana Natsir untuk kembali mengulang masa-masa emasnya saat berduetdengan Nova Widianto sepertinya masih akan menjadi pekerjaan rumah yang cukup berat bagi PBSI. Sempat di kolaborasikan dengan Devin dan Tantowi, perjalanan Liliyana untuk membukukan prestasi yang sama akan membuthkan waktu ‘adaptasi’ yang lebih lama lagi. Faktor mental bertanding terutama disaat poin-poin kritis untuk bermain lebih tenang akhirnya menjadi kunci penentu kemenangan keduanya.
Performa menurun keduanya sebenarnya sudah terlihat sehari sebelumnya saat nyaris kandas di tangan duet Malaysia, Chan Peng Soon/Goh Liu Ying. Namun beruntung, keberuntungan di poin-poin kritis mampu mengantarkan Owi/Butet ke babak kedua. Sayangnya perjuangan antiklimaks keduanya justru berujung saat menjamu Michael/Birgit. Owi/Butet yang diunggulkan di tempat ke-7 gagal menamatkan set kedua setelah unggul jauh 18-13 dan 19-15. Enam poin beruntun yang dikoleksi oleh duet Jerman mampu membalikkan keadaan dari tertinggal 14-21 di set pertama menjadi 21-19 di set kedua sekaligus memaksakan rubber set. Permianan cantik Michael/Birgit di depan net dan dominasi serangan smash-smash kedua pasangan ini di set penentuan semakin membuat ‘down’ mental bertanding pasangan Indonesia sebelum akhirnya terkuasai 21-14.
Satu-satunya sektor yang akan menjadi tumpuan Indonesia adalah Ganda Putra dimana kedua pasangan merah putih yang bertanding mampu meloloskan diri ke delapan besar. Bona/Ahsan yang diunggulkan di tempat ke-8 masih belum menemui banyak kesulitan saat menantang tandem India, Rupesh Kumar/Sanave Thomas dan memerik kemenangan 21-16, 21-16. Sementara itu peraih emas Olimpiade Beijing, Markis/Hendra (4) mampu bermain cukup taktis saat menjegal duo Jepang, Hirokatsu/Noriyasu 21-14, 21-13. Namun musuh bebuyutan keduanya sudah menunggu KiNdra di babak delapan besar, Koo Kien Keat/Tan Boon Heong. Koo/Tan melaju ke quarterfinal setelah menundukkan pasangan Taiwan, Chen Hung Ling/Lin Yu Lang, 21-10, 22-20. Tak hanya bersama Kido, Hendra Setiawan juga berjaya bersama Anastasia di sektor Campuran. Duet keduanya mampu menjungkalkan ganda unggulan ke-8 asal Taiwan, Chen Hung Ling/Cheng Wen Hsing 21-15, 21-13.
Beberapa kejutan besar yang terjadi di hari ketiga perhelatan All England 2011 ini dibuka dengan tumbangnya duet Korea, Jung Jae Sung/Lee Yong Dae atas pasangan nomor dua China, Chai Biao/Guo Zhendong. Isyarat kekalahan pasangan Korea ini sebenarnya sudah terbersit sehari sebelumnya saat Jung/Lee tidak dalam kondisi terbaiknya saat menjamu ganda tuan rumah, Chris Adcock/Andrew Ellis. Butuh waktu selama hampir satu jam bagi Jung/Lee untuk menang 24-22, 13-21, 21-13.
Sedangkan di sektor putri, dua ganda China, Cheng Shu/Ma Jin dan Du Jing/Pan Pan secara mengejutkan kalah dari lawan-lawannya. Cheng/Ma menyerah 3 set dari unggulan pertama, Cheng Wen Hsing/Chien Yun Chin, 21-14, 14-21, 19-21. Sementara itu Du/Pan ditekuk oleh bintang Jepang, Shizuka Matsuo/Mami Naito, 17-21, 19-21. Strategi untuk memecah 4 ganda kuat China akhirnya semakin jelas terlihat lebih untuk memadukan dua individu yang terbaik menjadi satu pasangan dibandingkan menyeimbankan kekuatan diantara pasangan-pasangan ganda China terlebih setelah kegagalan mereka pada perhelatan Uber Cup yang lalu.
(www.bulutangkismania.wordpress.com)