Setelah kehilangan semua wakil merah putih di sektor tunggal putri pada babak kualifikasi kemarin (8/3), tim Indonesia kembali harus menelan pil pahit ketika satu persatu pemain senior tunggal putra tak mampu melewati hadangan di laga perdana mereka hari ini (9/3) dan hanya menyisakan Hayom ke babak kedua.
Pertanda kekalahan Simon ini sudah terlihat sejak awal set pertama ketika permainan agresif Boonsak membuat Simon tertinggal 2-9 dan 7-13. Meskipun sempat memperkecil selisih poin menjadi 11-14, Simon kembali kembali tertinggal jauh 12-20 ketika beberapa kali pengembaliannya tak mampu mendarat dengan sempurna. Seperti mendapatkan 'second win', Simon sempat mendapatkan 7 poin beruntun dan nyaris menyamakan kedudukan ketika Boonsak berbalik melakukan beberapa kesalahan sendiri saat hanya membutuhkan 1 poin tambahan untuk menamatkan set ini. Namun harapan untuk menyamakan kedudukan pun buyar ketika Boonsak lebih dulu menutup set ini 21-19.
Di set kedua permainan Simon membaik dan lebih dapat meminimalisir kesalahannya. Setelah tertinggal 1-4 dan 5-9, Simon kembali mampu memperkecil selisih poin menjadi 8-9. Meskipun tampil lebih baik, namun agresivitas Simon sayangnya masih kalah dari Boonsak yang kembali mendominasi jalannya pertandingan di set kedua ini. Setelah melaju dengan 16-12 dan 18-14, Boonsak akhirnya mengakhiri perjuangan Simon 21-15 sekaligus memastikan tiket ke babak 16 besar.
Satu-satunya wakil Indonesia yang berhasil mempertahankan asa di sektor tunggal adalah Hayom Rumbaka yang memetik kemenangan atas tunggal India, Ajay Jayaram, 21-17, 21-19. Namun sayangnya di laga berikutnya Hayom sudah harus berjibaku dengan unggulan ke-5, Lin Dan untuk memperebutkan tiket delapan besar.
Di sektor gandapun para pemain Indonesia juga kurang begitu beruntung. Ganda putri Greysia/Meli yang diunggulkan di tempat ke-7, secara mengejutkan kalah dari ganda Denmark, Marie Roepke/Line Damkjaer, 20-22, 16-21. Dengan kekalahan ini, habis sudah harapan tim merah putih untuk mengoleksi gelar di sektor putri.
Sementara itu, di sektor campuran Indonesia juga sudah harus kehilangan tiga wakilnya, Fran/Pia, Nova/Vita, dan Rijal/Debby. Fran/Pia tidak mampu berbuat banyak saat meladeni peraih medali perunggu Olimpiade Beijing 2008, He Hanbin/Yu Yang dan menyerah 11-21, 15-21. Sedangkan tandem senior Nova/Vita juga takluk 14-21, 19-21 atas unggulan ke-4, Robert/Nadiezda asal Polandia. Performa yang juga ikut menurun adalah pasangan Rijal/Debby yang sempat tampil bagus saat meladeni ganda-ganda Asia di paruh akhir 2010. Namun ketika menghadapi duet tuan rumah, Nathan/Jenny, keduanya harus terjungkal 16-21, 19-21.
Satu-satunya pasangan Indonesia yang tersisa adalah Tantowi/Liliyana (7) ynag harus bekerja ekstra keras untuk mengatasi duet Malaysia, Chan Peng Soon/Goh Liu Ying 21-12, 7-21, 21-19. Kesabaran dan kematangan permainan keduanya terutama di saat poin-poin kritis set ketiga mampu membalikkan keadaan setelah tertingggal 13-17 dan 15-18 menjadi keunggulan 21-19. Duet gado-gado, Hendra/Anatsia juga menacatat kemenangan mudah atas ganda Ukraina, Valeriy/Elena, 21-10, 21-10.
Pasangan senior, Alvent/Hendra AG juga mencatat kekalahan tak terduga atas duet Polandia, Michal Logosz/Adam Cwalina, 16-21, 17-21. Michal menggaet Adam menjadi pasangannya setelah partner lamanya, Robert Mateusiak memutuskan untuk lebih berkonsentrasi bersama Nadiezda di sektor campuran. Asa di sektor ini berhasil dipelihara ketika duet Bona/Ahsan (8) dan Markis/Hendra (4) membukukan kemenangan atas lawan-lawannya. Bona/Ahsan akhirnya mampu menjinakkan pasangan Malaysia, Fairuz/Ong setelah berjibaku 3 set, 21-10, 19-21, 21-14 sedangkan Markis/Hendra mendepak Chan Peng Soon/Lim Khim Wah, 21-10, 25-23.