Mohon tunggu...
KOMENTAR
Healthy

Malaria: Dari DDT Hingga BT

29 Desember 2016   10:47 Diperbarui: 29 Desember 2016   13:58 51 0
Pengendalian nyamuk Anopheles  penular malaria sudah jamak dilakukan dengan berbagai metode, apakah sudah tuntas?. Tahun 2016 menuju tahun 2017 peta sebaran malaria di Asia-Afrika-sebagian benua Amerika masih berwarna merah (Malaria map). Bermula tahun 50an penggunaan DDT (dichlorodiphenyltrichloroethane) sebagai zat aktif untuk metode pengendalian malaria utama yang digunakan selama Kampanye Pemberantasan Malaria Global saat itu dirasakan dampak positif dengan menurunnya populasi nyamuk.  Ahli Kimia Swiss Paul Hermann Müller mendapatkan penghargaan nobel atas penemuan DDT yang ampuh melawan serangga. Penggunaan DDT berkembang pesat setelah perang dunia kedua, tetapi konsekuensi ekologis belum begitu dirasakan. Tahun 1950, ilmuan telah mempelajari bahwa DDT akantetap bertahan dalam lingkungan dan ditransportasi oleh air menuju area yang lebih jauh dari tempat pemakaiannya. Dampak yang pertamakali dirasakan pada tahun 1950 adalah penurunan populasi burung pelikan, elangtiram, dan elang,burung-burung tersebut merupakan puncak dari jaring makanan(Wikipedia).

KEMBALI KE ARTIKEL


LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun