Mohon tunggu...
KOMENTAR
Cerpen

Radian_02

1 April 2021   12:23 Diperbarui: 1 April 2021   12:29 202 1
Radian_ 02

Selesai yel-yel semangat pagi itu masing-masing siswa berbaris di depan kelasnya. Ada salah satu siswa yang bertugas menyiapkan barisan sebelum masuk kelas masing-masing dan tak lupa kami lakukan kegiatan  rutin kami yakni bersalaman kepada guru kelas sebelum kami masuk ruang kelas. Pak Wasis kala itu sudah berdiri tegap di depan pintu menyambut jabatan tangan kami untuk bersalaman kepada beliau.  
Satu persatu siswa kelas 6 mulai memasuki kelas, yang terakhir masuk kelas adalah aku. Karena tubuhku yang mungil sehingga ketika baris aku selalu berada dibarisan belakang.

Jam pelajaran pertama dimulai, mata pelajaran hari ini adalah IPS (Ilmu Pengetahuan Sosial). Pelajaran ini adalah salah satu pelajaran kesukaanku, kebetualan juga materi kali ini tentang Benua. Ketika membahas tentang benua rasanya tubuh ini terbawa melayang menelusuri berbagai negara yang ada di belahan dunia.

Perlu kita ketahui bahwasanya benua adalah daerah daratan yang luas batas benua adalah lautan, di bumi yang kita cinta serta tempat kita memijakkan kaki ini terdapat 6 macam benua, yaitu Benua Asia, Australia, Amerika, Afrika,  Eropa dan Antartika.

Pada bab kali ini di ruang kelas yang berukuran 7x8 m2 kami dengan dibimbing Pak Wasis mempelajari Benua Australia. Sudah menjadi gaya khas mengajar Pak Wasis sebelum masuk materi beliau mengajukan beberapa pertanyaan untuk mengetes kami, apakah kami sudah mempelajari materi ini di rumah?

"Anak-anak hari ini materi kita tentang Benua Australia, ada yang tau binatang khas benua ini binatang apa?".
"Saya pak". Semua siswa mengacungkan jari.
Sudah menjadi kebiasaan barang siapa yang cepat dia yang dapat.

" Ya, silahkan dijawab Devi,...yang lain silahkan didengarkan" Pak Wasis memberi kesempatan pada Devi

"Hewan khas benua Australia adalah Kangoroo pak, hewan ini memiliki kantung dibagian perutnya. Kantung ini berfungsi sebagai tempat menggendong anaknya"

" Ya, benar sekali Devi. Bapak lanjut ke  pertanyaan berikutnya ya anak-anak?". Pak Wasis mulai memberi kode untuk pertanyaan kedua

" Iya pak" semua murid menjawab

" Kalau suku yang ada di Benua Australia, ada yang tau itu suku apa?"

"Aborigin pak" Roma langsung menjawab, karena tidak ada yang angkat tangan saat itu.

" Ya bagus Roma.  Silahkan dicatat ya anak-anak binatang khas dan suku yang ada di Benua Australia sesuai dengan yang dijawab Devi dan Roma tadi"

"Iya pak" kami pun mulai menulis

Disela kami menulis Guru Kelas 6 SDN Gerbo IV itu mulai menjelaskan hal lain mengenai Benua Australia. Bahwa benua ini memiliki 6 negara bagian yaitu New South Wales, Victoria, Queen Sland, Autralia Barat, Australia Selatan, dan Tasmania. Tasmania adalah salah satu pulau yang merupakan bagian paling selatan Benua Australia. Selain itu di Australia juga ada yang namanya Great Barrior Reff. Lalu Beliau kembali lagi memberikan pertanyaan pada kami.

"Sebelumnya kita telah mempelajari Benua Asia, disana ada yang namanya Tembok Besar Cina yang terkenal dengan nama Great Will. Great Will merupakan salah satu keajaiban dunia yang terdapat di Cina. Kalau di Benua Australia ada yang namanya Great Barrior Reff dan Great Dividing Range. Ada yang bisa menjelaskan arti dari dua kata tersebut?"

Suasana kelas seketika membisu, tak ada suara apapun. Beberapa menit kemudian aku memberanikan diri untuk mengacungkan tangan.

" Saya pak"

"Iya, silahkan Radian dijelaskan. Yang lainnya silahkan dengarkan penjelasan dari Radian"

"Great Barrior Reff adalah Karang Penghalang Besar sedangkan Great Dividing Range adalah Pegunungan Penghalang Besar"

"Ya bagus, beri tepuk tangan untuk Radian yang sudah menjawab pertanyaan terakhir bapak"

Selain dua keajaiban alam yang telah disebutkan, masih ada satu lagi keajaiban alam yang terdapat di Benua Australia, yaitu Ayers Rock. Ayers Rock merupakan batu monoloid terbesar yang ada di Benua Australia dan sekarang di daerah tersebut dijadikan Taman Nasional. Batu tersebut adalah material dari benda luar angkasa yang jatuh ke bumi yang masih tersisa hingga kini, dan tidak sampai terbakar habis oleh atmosfer bumi.

Tak terasa waktu berputar begitu cepat dan hayalanku mengarungi Benua Australia terpecah oleh bunyi jam istirahat.
"Teettttt...Teetttt"

Saat aku mulai merapikan buku yang ada di mejaku, tiba-tiba Roma menghampiriku
"Ra, tadi kok bisa jawab pertanyaan dari Pak Wasis padahal dibuku  kita kan gak ada penjelasan tentang itu?"

"Kepo ya" aku menjawab dengan nada bercanda

"Ayolah, kasih tau aku Ra" Roma mulai penasaran

"Iya ra, jangan pelit-pelit tentang ilmu Ra.." Devi tiba-tiba menghampiriku dengan wajah penasaran yang sama seperti Roma.

"Hehehe, kalau aku jawab kalian mau traktir apa di kantin nanti?" melihat ekspresi mereka berdua yang penasaran, aku tambah menggoda mereka berdua.

"Serius dong Ra..." Roma kembali memaksa

"Oke-oke aku jawab, biar kalian gak masang tampang penasaran yang berlebihan"

Mulailah aku bercerita pada Roma dan Devi. Kebetulan hari ini jadwal piketku jadi aku datang kesekolah lebih awal dari yang lainnya. Suasana kelas masih sepi, selesai aku membersihkan kelas masih ada waktu beberapa menit sebelum dimulai senam pagi. Karena aku suka belajar tentang Benua akupun mulai mencari buku tentang Benua yang ada di lemari baca Kelas 6. Lemari itu terletak di pojok sebelah barat kelas kami, dengan panjang 150 cm dan tinggi 120 cm. Lemari itu berisi berbagai macam buku, dari buku ilmu pengetahuan, buku cerita, novel, maupun komik.

Ketika buku yang berjudul Benua aku temukan, aku langsung membuka daftar isi dan mencari halaman yang berisi tentang Benua Australia. Karena aku ingat biasanya Pak Wasis suka memberi pertanyaan yang tidak ada di buku pegangan siswa, maka dari itu aku mencari referensi lain. Alhasil  yang aku baca ternyata muncul di pertanyaan Pak Wasis hari ini.

"Wah, kamu hebat Ra. Bisa memprediksi pertanyaan Pak Wasis" Roma menepuk pundakku.

"Ya uda, kalo gitu kita berangkat pagi aja besok. Biar bisa nambah referensi yang lain" Devi mulai menyampaikan idenya.

"Ayo, kita mulai besok ya?. Sekarang ayo ke kantin. Aku sudah lapar" Aku menyambut dengan semangat ide yang di sampaikan Devi.

"Ayok Ra, Roma, kita kekantin. Aku yang traktir kalian siang ini" Devi memberi jawaban yang tepat untuk kali ini. Hehehe

Aku, Roma, dan Devi jalan bareng ke kantin untuk mengisi perut kami yang keroncongan akibat berkelana ke Benua Australia tadi.

KEMBALI KE ARTIKEL


LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun