Mohon tunggu...
KOMENTAR
Travel Story

Jepang di Musim Semi, Panas dan Dingin [WPC-6]

31 Mei 2012   18:37 Diperbarui: 25 Juni 2015   04:33 1548 7

Karena terpacu untuk “kejar setoran” agar bisa ikut meramaikan event Weekly Photo Challenge – 6 yang mengambil thema Landscape Photography, saya terpaksa membongkar koleksi foto yang ada di harddisk portable saya. Akhirnya, ketemulah beberapa folder foto lawas, diantaranya folder foto kenangan ketika saya berkesempatan study di Jepang tahun 2005 lalu. Foto-foto itu kualitasnya memang tidak terlalu bagus, tidak tajam, sebab kamera saya waktu itu masih Samsung 2 mega pixel saja. Itu kamera digital saku yang saya miliki pertama kali. Sangat sederhana, fiturnya pun tidak komplit dan tak memiliki optical zoom.

Selama di Jepang, saya sempat berjalan-jalan beberapa kali dan beberapa foto yang saya unggah berikut adalah foto yang diambil ketika musim semi, musim panas dan akhir musim gugur/ mulai masuk musim dingin.

ODAIBA BEACH

Saya ke sana saat musim semi, bulan Mei. Saya dan teman-teman berkeliling Odaiba Beach sampai menyeberang menggunakan fast boat yang diperuntukkan khusus bagi wisatawan. Rutenya berkeliling pantai itu, melintasi Rainbow Bridge sampai ke seberang. Foto diambil dari dalam boat yang melaju kencang dan tentu saja dari balik kaca tebal. Itu sebabnya gambar agak buram, kadang muncul bayangan karena pantulan kaca boat, atau tampak bergaris-garis karena tekstur kaca.

KOBE HARBOUR

Perjalanan ke Kobe Harbour adalah rangkaian perjalanan refreshing setelah ujian dan dilakukan saat awal musim panas, bulan Juli. Kobe ini tahun 1995 sangat terkenal karena musibah gempa dahsyat yang terjadi saat itu, Januari 1995, tercatat sebagai salah satu gempa besar yang melanda Jepang. Saya berkunjung ke sana persis 10 tahun pasca kejadian itu dan sempat berkunjung ke Museum Kemanusiaan Gempa Kobe, yang tahun lalu sempat dikunjungi Wapres Boediono. Kobe ini terkenal sebagai pemasok daging sapi yang sangat lezat rasa, daging sapi pilihan untuk bahan baku Yakiniku atau steak, karena itu harganya pun sangat mahal. Mumpung di Kobe, kami menyempatkan diri makan daging sapi Kobe, yang tentunya tidak semahal jika dibeli di Tokyo. Foto-foto yang diambil di Kobe Harbour semuanya landscape bangunan dengan arsitektur yang unik.

FUJI SAN 5 GOME

Gunung paling populer di Jepang adalah Gunung Fuji atau disebut Fuji Yama (yama = gunung). Orang Jepang sendiri sangat menghormati Gunung Fuji dan hanya gunung Fuji saja yang dipanggil dengan sebutan Fuji san (san adalah panggilan yang umumnya dilekatkan di belakang nama orang, sebagai bentuk penghormatan). Saya ke sana saat musim gugur sudah hampir berakhir dan mulai memasuki musim dingin, bulan Nopember akhir.

Fujisan adalah gunung tertinggi di Jepang, 3.776 meter, terletak di perbatasan prefektur Shizuoka dan Yamanashi. Kebetulan di sisa masa studi saya, kami di asramakan di sebuah Pusdiklat milik “Kadin”nya Jepang, yang letaknya di kota Fujiyoshida, prefektur Yamanashi. Jadi, di sela-sela aktivitas padat mengikuti kuliah intensif dan menyusun tugas akhir, kami menyempatkan diri refreshing ke Fuji san. Kami memang tidak naik sampai ke puncak Fuji san, tetapi hanya sampai di 5 gome (baca : go gome) atau persinggahan ke-5. Di sana tersedia tempat untuk mengambil foto. Sekaligus ke danau Yamaguchi, salah satu dari 5 danau yang mengelilingi Gunung Fuji.

Itulah foto-foto kenangan yang masih sempat diselamatkan – semula terserak di beberapa CD – diantara ribuan foto lainnya yang hilang bersama laptop saya yang raib dicuri maling. Meski foto-foto ini kualitasnya tidak bagus, tapi tentu tak akan saya buang karena kenangannya tak terlupakan. Silakan nikmati hasil jepretan Kompasianer lainnya yang meramaikan event WPC-6 ini di link yang saya tautkan di atas. Kalau berminat gabung dengan Grup Kampret, tinggal click link ini.

KEMBALI KE ARTIKEL


LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun