Anda pernah bertemu dengan orang gila? Pernah berurusan dengan orang gila? Apa kesan anda ketika bertemu/melihat orang gila? Takut, ngeri, jijik, kasihan atau bahkan tak peduli? Untuk pertanyaan pertama, saya yakin hampir 100% pembaca pasti pernah bertemu atau setidaknya melihat orang gila. Kalau berurusan dengan orang gila, mungkin jarang yang menjawab "iya", sebab ketika melihat orang gila kebanyakan dari kita sudah punya kesan takut, ngeri dan jijik, sampai-sampai untuk mendekat saja takut. Orang gila memang sering dijadikan "makhluk" yang ampuh untuk menakut-nakuti anak-anak dikala mereka bandel, rewel, susah diatur, susah makan, tak mau disuruh tidur siang atau enggan disuruh masuk rumah ketika hari sudah petang. Itu sebabnya persepsi yang tertanam di benak anak kecil pada umumnya tentang orang gila, mereka itu menakutkan. Ketika dewasa, kesan saya berubah. Yang timbul justru rasa kasihan. Betul bahwa mereka tak dimintai pertanggungjawaban atas perbuatannya baik di dunia maupun di akhirat. Tapi seenak-enaknya jadi orang gila, tentu tetap lebih enak jadi orang waras. Sekarang kalau melihat orang gila, saya justru prihatin melihat mereka tanpa sadar mempertontonkan auratnya dan aibnya. Itu sebabnya beberapa waktu teman kantor mengajak saya untuk menyantuni orang gila. Kami mengumpulkan pakaian layak pakai dan memberikannya pada orang gila yang banyak berkeliaran di kota Cilegon. Kabarnya, mereka buangan dari hasil razia orang gila di Jakarta. Tak semua orang gila itu mau disantuni. Ada yang menerima pakaian pemberian kami dan memakainya. Ada juga yang menolak. Biasanya mereka tak pernah menolak pemberian nasi bungkus. Terkadang, kalau kami bertemu mereka di jalan tanpa persiapan, kami hanya melempar uang secukupnya untuk membeli nasi bungkus. Itulah persepsi saya terhadap orang gila : perlu dikasihani dan disantuni. Tapi itu semua orang gila di dunia nyata. Mereka sebenarnya tak pernah mengganggu orang waras dan hanya mempermalukan dirinya sendiri. Tapi bagaimana dengan orang gila di dunia maya? Ternyata "makhluk" gila di dunia maya jauh lebih mengerikan. Bukan hanya bagi anak-anak, bahkan untuk orang dewasa pun mereka tetap menakutkan dan berbahaya. Bukan saja mengganggu, orang gila di dunia maya bahkan bisa mencelakakan dan mempermalukan orang waras. Ini baru saya rasakan dalam 2-3 hari ini. Ya, sejak Kamis siang saya diserang "orang gila" di Kompasiana. Memang bukan saya saja korbannya. Tapi bagi saya ini sangat meresahkan dan sudah saatnya bagi Admin untuk bertindak. Berikut kronologis dan fakta-faktanya
KEMBALI KE ARTIKEL