Mohon tunggu...
KOMENTAR
Money Artikel Utama

Eks-Warga Dolly Bangkit Memulai Kehidupan Baru di Bulan Ramadhan

1 Juli 2014   00:05 Diperbarui: 18 Juni 2015   08:05 1854 18

Seperti ramai diberitakan media massa mainstream, baik media TV maupun onlen, penolakan keras dilakukan oleh para pekerja lokalisasi (PSK, mucikari, makelar tamu, penjual minuman, dll.). Begitupun sebagian warga yang tinggal di kawasan gang Dolly yang menyebut dirinya “warga terdampak”, yaitu mereka yang secara tak langsung mendapatkan penghasilan dari keberadaan lokalisasi Dolly, semisal pencuci baju yang sehari-hari menerima cucian dari seribuan lebih PSK. Penolakan-penolakan itulah yang di-blow up besar-besaran hingga membentuk opini publik bahwa penutupan lokalisasi – yang konon terbesar se-Asia Tenggara itu – adalah suatu kemustahilan. Bukan itu saja, penutupan lokalisasi hanya akan menyengsarakan para pekerjanya yang sudah terbiasa mendapat penghasilan belasan juta sebulan, kini harus kehilangan pekerjaan.

KEMBALI KE ARTIKEL


LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun