Mohon tunggu...
KOMENTAR
Lyfe

Waspadai Bullying yang Membudaya

23 Oktober 2012   13:30 Diperbarui: 24 Juni 2015   22:29 766 1

Dari data National Mental Health and Education Center tahun 2004 di Amerika diperoleh data bahwa bullying merupakan bentuk kekerasan yang umumnya terjadi dalam lingkungan sosial antara 15% adalah pelaku bullying dan 30% siswa adalah korban bullying.

Beberapa bentuk tindakan bullying antara lain,Bullying secara fisik: menarik rambut, meninju, memukul, mendorong, menusuk. Bullying secara emosional: menolak, meneror, mengisolasi / menjauhkan, menekan, memeras, memfitnah, menghina, dan adanya diskriminasi berdasarkan ras, ketidakmampuan, dan etnik. Bullying secara verbal: memberikan nama panggilan buruk, mengejek, dan menggosip. Bullying secara seksual: ekshibisionisme, berbuat cabul, dan adanya pelecehan seksual. Apapun bentuk bullying,baik langsung maupun tidak langsung pada dasarnya bullying adalah bentuk intimidasi fisik ataupun psikologis

pelaku bullying adalah seseorang yang secara langsung melakukan intimidasi baik fisik, verbal atau psikologis kepada orang lain dengan tujuan menunjukkan kekuatan atau kekuasaan pada orang lain.beberapa factor yang menyebabkan seseorang melakukan bullying,antara lain:

Faktor keluarga: Anak yang sering melihat orang tuanya atau saudaranya melakukan bullying akan menganggap perilaku bullying sebagai hal yang biasa dan bisa dilakukan terjadap teman sejawatnya. Faktor sekolah: Kurangnya pengawasan yang lebih terhadap siswa membuat banyak siswa senior merasa menguasai sekolah terhadap juniornya, mereka merasa memiliki daya dan kekuatan mengusai sekolah,hingga memunculkan bullying terhadap siswa junior. Faktor kelompok sebaya: hal yang biasa semisal mengejak sudah dianggap hal biasa di kalangan teman sebaya, Kadang kala beberapa anak melakukan bullying pada anak yang lainnya dalam usaha untuk membuktikan bahwa mereka bisa masuk dalam kelompok tertentu, meskipun mereka sendiri merasa tidak nyaman dengan perilaku tersebut.

Siswa sebagai korban bullying sering menunjukkan beberapa gejala misalnya cemas, merasa selalu tidak aman, sangat berhati-hati, dan mereka menunjukkan harga diri yang rendah (low self-estem). Mereka memiliki interaksi sosial yang rendah dengan teman-temannya, kadangkala mereka termasuk anak yang diisolasi oleh teman sebayanya.

korban bullying sering mengalami ketakutan untuk pergi sekolah dan menjadi tidak percaya diri dan merasa tidak nyaman. Aksi bullying menyebabkan seseorang menjadi terisolasi dari kelompok sebayanya karena teman sebaya korban bullying tidak mau akhirnya mereka menjadi target bullying karena mereka berteman dengan korban.

Banyak hal yang bisa kita lakukan untuk meyelamatkan perkembangan psikologis korban bullying. antara lain:Orang tua membiasakan memberikan feedback positif kepada anak, sehingga mereka terbiasa berkomunikasi dengan baik. tidak memberikan hukuman kekerasan fisik maupun psikologis ketika si anak melakukan kesalahn.orang tua juga harus berelasi dengan sekolah untuk berkonsultasi masalah bullying.Pihak sekolah juga harus menciptakan lingkungan yang positif misal dengan adanya praktik pendisiplinan yang tidak menggunakan kekerasan. Selain itu juga, meningkatkan kesadaran pihak sekolah untuk tidak mengabaikan keberadaan bullying. "Dukungan dan komitmen dari semua pihak adalah langkah awal untuk dapat mengurangi tindakan bullying di sekolah dan menciptakan lingkungan sekolah yang positif dan sehat,". Untuk itu, seluruh pihak, baik orang tua dan guru perlu melakukan sesuatu karena bullying menimbulkan trauma dan sangat berpengaruh terhadap masa depan anak-anak mereka.

KEMBALI KE ARTIKEL


LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun