Mohon tunggu...
KOMENTAR
Sosbud

Tukang Tambal Ban pun Sadar Lingkungan

10 Mei 2010   03:40 Diperbarui: 26 Juni 2015   16:18 601 0

Beberapa bulan yang lalu, setelah tinggal di Kangar, Perlis Malaysia, di ujung utara semenanjung Malaysia, kemana-mana di dalam kota saya menggunakan sepeda kayuh. Di kota inilah aku tinggal dimana suatu kota dengan penduduknya relatif sedikit dan tidak ada angkutan umum dalam kota yang nyaman kecuali taksi. Kemudahan bepergian paling mudah tentu saja kalau ada kendaraan sendiri. Untuk sementara pada awal kepindahan itu hanya dengan menggunakan sepeda kayuh. Pernah suatu waktu, ban sepeda ternyata kempes dan tidak bisa menahan angin saat dipompa lagi. Hal ini berarti harus pergi ke bengkel untuk menambal ban yang bocor ini. Saat datang ke bengkel dan memberitahu bahwa tayar pancet (hihi... ini artinya bannya bocor, tyre punched). Bayangan saya proses pengerjaannya macam di Indonesia. Eh... ternyata ini tidak. Tukangnya langsung mencopot as roda dan melepas roda dari sepeda, kemudian ban luar dicungkil dan juga ban dalamnya. Ban dalam selanjutnya diambil dan dibuang ke sudut. Dia kemudian pergi ke dalam mengambil kotak berisi ban dalam baru dan memasangnya di roda kembali. Setelah dipasangkan kembali ke roda dan dipompa maka keseluruhan proses selesai tak sampai lima belas menit. Sepuluh ringgit digunakan sebagai pembayaran ban baru dan jasa penggantian.

Baca artikel selengkapnya di link ini. Semoga bermanfaat !

KEMBALI KE ARTIKEL


LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun