Mohon tunggu...
KOMENTAR
Money

Kisah Lama: Pengembalian Uang Ditukar Permen

5 Desember 2009   05:40 Diperbarui: 26 Juni 2015   19:04 862 0
Salah satu kekhawatiran dokter gigi di Indonesia adalah banyak orang sekarang dengan gigi rusak karena sering mengkonsumsi permen. Darimana kebiasaan ini muncul, ternyata salah satunya adalah karena banyak orang mengunyah permen yang sebenarnya dia tidak ingin beli, tetapi terpaksa dapat karena memperoleh sebagai pengganti uang kembalian recehan setiap kali belanja di supermarket atau toko. Mungkin itu pengantar ringan untuk artikel yang membahas tentang mudahnya pihak kasir memberikan permen sebagai pengganti uang receh. Belanja mungkin merupakan jadi aktivitas rutin untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari. Belanja barang dapat dilakukan dengan berbagai cara, kalau dulu belanja sering dilakukan di pasar atau toko-toko eceran biasa, tetapi dengan perkembangan waktu, belanja sudah banyak dilakukan di supermarket atau toko-toko besar. Pola pergeseran tempat lokasi belanja ini ternyata juga menimbulkan perbedaan budaya juga. Salah satunya adalah soal harga, yakni situasi harga di pasar yang relatif fleksibel dan berlangsung lebih interaktif dan sangat berbeda dengan status harga di supermarket dimana harga sudah fix tertera di label. Bahkan orang yang belanja di pasar kadang dapat menawar, kalau di supermarket pembeli hanya bisa berharap dari adanya diskoun yang tertera pada saat akan membeli. Ada kondisi tertentu dimana saat pembeli membayar barang belanjaannya kemudian membayar dengan uang lebih. Konsekuensinya adalah penjual harus mengembalikan sisa uang yang ada. Permasalahannya adalah tidak selalu penjual atau kasir di supermarket memiliki uang receh untuk pengembalian. Dalam hal ini tentu saja penjual harus memiliki kewajiban untuk mengupayakan uang kembalian tersebut sehingga transaksi jual beli sah. .............

Baca artikel selengkapnya di link ini. Semoga bermanfaat !

KEMBALI KE ARTIKEL


LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun