Mohon tunggu...
KOMENTAR
Catatan Pilihan

Catatan Ibu Muda – Pahlawan Pejuang SSK

22 November 2014   06:55 Diperbarui: 17 Juni 2015   17:09 91 0

“Ketika pertama kali mendengar Stabilitas Sistem Keuangan (SSK) apa yang terlintas di pikiranmu?”. Tanya saya pada R, suami saya.

Kesehatan pertumbuhan ekonomi makro dan mikro, antara pasar real dan nonreal”, jawabnya sambil lalu.

Saya tertegun dan melongo. Seperti biasa, bahasa ekonominya agak di atas saya. Saya paham, tapi perlu waktu agak lama *duh*

Lain waktu saya bertanya pada saudara saya hal yang sama.

“Besar pendapatan daripada pengeluaran”, jawabnya.

Kali ini saya tidak melongo mendengar jawaban saudara saya karena lebih membumi.

***

Sebenarnya yang lebih patut dipertanyakan adalah mengapa saya tiba-tiba bertanya tentang SSK pada orang – orang terdekat saya?

Hal ini tidak lain tidak bukan karena sebuah acara workshop yang saya datangi beberapa waktu lalu. Entah kenapa saya yang biasanya tidak tertarik dengan hal-hal berbau ekonomi menjadi antusias untuk ikut. Sepertinya ini karena faktor U dan status yang berbeda.Ibu-ibu (muda) memang bersahabat baik dengan 'ekonomi'. Nyatanya, tidak salah pilihan saya untuk ikut. Workshop yang membahas tentang SSK ini membuka mata saya akan persoalan ekonomi secara makro maupun mikro. Di samping itu saya jadi memahami peran saya  dalam penjagaan SSK negara. Jadi, apa itu Stabilitas Sistem Keuangan? Menurut website Bank Indonesia,

“Sistem keuangan yang stabil mampu mengalokasikan sumber dana dan menyerap kejutan (shock) yang terjadi sehingga dapat mencegah gangguan terhadap kegiatan sektor riil dan sistem keuangan.”

Lebih sederhananya, sistem keuangan dikatakan stabil bila mampu mengolah dan mengalokasikan serta mencegah terjadinya berbagai risiko yang membahayakan dan menghambat kegiatan ekonomi.

Jadi bisa dikatakan jawaban suami dan saudara saya sudah benar. Karena pengertian SSK yang mereka lontarkan merujuk pada SSK. Nah, dalam hal ini Bank Indonesia berperan penting dalam menjaga, mengatur, serta mengawasi SSK di Indonesia.

KEMBALI KE ARTIKEL


LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun