Gulma adalah setiap tumbuhan yang tumbuh pada tempat yang tidak diinginkan sehingga manusia berusaha untuk mengendalikannya. Gulma dapat merugikan pertumbuhan dan hasil tanaman karena bersaing memperebutkan unsur hara, air, cahaya dan sarana tumbuh lainnya (Sebayang, 2008). Pengendalian gulma dengan cara kimiawi banyak diminati terutama untuk lahan pertanian yang cukup luas karena lebih efisien waktu, biaya, dan tenaga kerja. Namun disisi lain penggunaan herbisida kimiawi secara terus menerus memberikan dampak negatif terhadap lingkungan, operator, dan organisme nontarget lainnya. Semakin meningkatnya kesadaran masyarakat tentang kelestarian lingkungan, maka semakin meningkat pula tuntutan masyarakat akan proses usaha tani yang ramah lingkungan dan produk pertanian yang lebih aman. Pada lahan perkebunan kakao gulma utama yang sering tumbuh adalah Alang -- alang (Imperata cylindrica) Pahitan (Paspalum conjugatum) Â Tulangan (Otachloa nodosa) Lemur (Ischaemum timorense) Pahitan lanang (Setaria plicata), Teki (Cyperus rotundus) Sembung rambat (Mikania micrantha) dan Nocan (Althernathera brasiliana) (Elly, S. 2014).
KEMBALI KE ARTIKEL