Fajar merayap menembus langit untuk menyambut hari ketika Pak Salim menggeser pintu mushola tua yang terletak di ujung kampung desa Kampar. Derit kayunya yang dimakan usia memecah keheningan subuh, terdengar bagai irama yang merdu sangat akrab di telinganya selama empat puluh tahun terakhir. Suara itu, bagi Pak Salim, adalah panggilan cinta yang tidak pernah luput, membangkitkan kerinduannya untuk bertemu dengan Sang Pencipta.
KEMBALI KE ARTIKEL