PADA keheningan malam, Zulaekha sedang menghamba. Bukan hanya kepada Yusuf, tetapi juga kepada cinta sejati yang mengajarkannya untuk menjadi lebih baik. Dia tahu dengan pasti bahwa penghambaannya kepada Yusuf merupakan interpretasi dari perjalanan menuju pemahaman yang lebih dalam tentang dirinya sendiri, serta tentang arti cinta yang sesungguhnya. Cinta yang tidak menuntut, tetapi memberi. Cinta yang tidak merampas, tetapi membebaskan.
KEMBALI KE ARTIKEL