Kawah Ijen dan penambang belerangnya ibarat dua sisi mata uang. Tak terpisahkan. Setiap waktu, belerang Kawah Ijen ditambang oleh para penambang yang tak kenal lelah. Rata-rata belerang seberat 70 kg dipanggul berjalan kaki sejauh 3 km menuju Pos Paltuding – tempat belerang Ijen dikumpulkan dan diangkut dengan truk. Kawah Ijen telah memberikan penghidupan bagi para penambang belerang.
Panorama indah Kawah Ijen yang berwarnakan hijau tosca berpadu dengan langit biru pun makin sempurna. Lereng-lereng tebing yang terjal putih kecokelatan serasa landai dengan senyum keramahan para penambang belerang. Sungguh pemandangan yang penuh kehangatan di ketinggian 2.386 meter dari permukaan air laut. Tak salah, inilah yang mengundang wisatawan penjuru dunia untuk berkunjung ke Kawah Ijen. Pagi itu, saya dan tiga kawan saya adalah satu-satunya wisatawan lokal Indonesia.