Mohon tunggu...
KOMENTAR
Politik

Curhat, Nih....

8 Mei 2012   03:58 Diperbarui: 4 April 2017   16:35 724 0



Pertama, gw buat catatan ini, pake bahasa yang agak beda dari biasanya.

Kedua, gw buat catatan ini, untuk menuntut angkatan gw buat komitmen dan janji, pada Tuhan Yang Maha Esa, pada manusia, pada seluruh alam... Untuk menjadikan Indonesia...... religius, manusiawi,bersatu,demokratis,adil,sejahtera,maju,mandiri, baik dan bersih dalam penyelenggara negara.

Ketiga, gw mau lo semua baca ini sampai selesai. Seharusnya catatan ini akan cuma tulis pada kertas ato buku aja, tapi kayaknya kurang afdol, tak mempublish ini sama aja gue boong.

Ke-empat, catatan ini untuk semua angkatan muda, prajurit yang selalu ingat Sumpah Sapta Marga, bhayangkara yang teguh memegang Sumpah Tri Brata, buat pejabat,aparat,penyelenggara negara yang masih jujur menjalankan tugas dan kewajibanya, semua saudara sebangsa yang masih peduli dengan martabat dan harga diri bangsa.

Kelima, inilah ceritanya....................,

Malam di mobil APV hitam, berdesakan dalam ruang 1.8mx2.5m, kesebelasan Temanggung pulang dari Semarang. Tak mendapat apa-apa sih, cuman bawa pulang pengalaman. Tak ada hasil yang didapat, namun kami pulang dengan gembira dan semangat.

Sinar bulan menyelimuti alam, bulan pucat terlihat di awan, gw ngerti walo ada di dalam mobil. Entah kenapa selalu ada yang spesial jika bulan keliatan. Bulan, biar itu pucat, tapi punya kedudukan dihati gw,hahahahahah.

Jalanan lancar, kadang padat merayap, rame lancar, tapi gak ada macet. Ahamdulillah, mungkin itu ke-spesialan sendiri malam itu, biasanya malam-malam kayak gitu jalanan macet. Tapi tidak waktu itu. Tubuh kami sebenarya lelah, sudah 1 jam duduk dimobil yang tak mengijinkan untuk bergerak. Dan ngantuk, tapi gw terus bicara, untung masih ada yang gak tidur.

Saat itu gw n 9 orang lainya baru pulang dari lomba. Lomba ini katanya sih gak maen-maen. Prestise gitu, ah tapi buat gw biasa aja, gak ada yang spesial dari lomba macam kayak gitu. Apalagi kabarnya ini sudah tahun ke-empat. Tertarik sih, tertarik,, tapi gak terlalu . Gue ada alasanya mengapa gw bilang gak terlalu tertarik..

Menurut perkiraan gw, ini nih sudah tahun ke-4, berarti udah ada 4 kali lomba kayak gini. Pake asumsi aja, saat itu yang ikut lomba adalah berumur16-17, ato kelas xi, berarti sampai sekarang kira-kra umurnya 20-21 tahun. Uda kuliah semester 6.. Terus coba aja liat perubahan 4 tahun ini, jangan lupa banyak orang yang ikut lomba ini.

Tiap lomba di tingkat provinsi ,di seluruh Indonesia, ada 18 kontingen, 1 kontingen ada 10 orang. Inilah hitunganya, 10x18x33= 5940. Itu angka minimal pertahun, belum dihitung jika ada lomba ditingkat bawahnya. Dan ini udah tahun ke4, berarti 5940x4= 23760 selama 4 tahun ini. Sekali lagi ini baru angka minimal. Dua puluh tiga ribu tujuh ratus enam puluh, bukanlah jumlah yang sedikit.

Lomba ini kan salah satu cara sosialisasi 4 pilar kehidupan berbangsa dan bernegara. Ini baru lomba, belum jika ditambah lagi orang-orang yang ikut pelatihan, seminar, sosialisasi, tambah puluhan ribu lagi pastinya. Emang, sosialisasi itu penting, dan gue salut ma MPR, selama bertahun-tahun pastinya udah banyak banget memberikan informasi pertaturan baru ketatanegaraan.

Anggap aja ada 100 ribu orang se-Indonesia yang uda tersosialisasi. Sampe sekarang, uda ada perubahan apa dari segitu orang yang tahu tentang sistem baru. Sosialisasi itu tujuan utama emang supaya banyak orang tahu, tapi jangan lupa juga, pengetahuan itu juga harus dipraktekan. Sekarang, sudah tinggal tunggu waktu aja buat perubahan. Perubahan itu kita yang lakukan, menurut gw. Siapa lagi coba? Bayangin aja, mengharap perubahan pada orang tua yang udah mapan hidupnya. Mana mungkin mereka mau merelakan segala hidup mapanya untuk perubahan, Lah yang penting kan diri sendiri dan keluarga sendiri enak, berkecukupan, nyaman, hangat, bisa liburan. Yang lain??

Mumpung kita masih muda. Pikiran kita belum disalahi ma kepentingan-kepentingan orang tua. Kita masih segar, berani meluruskan yang melenceng. Bertindak dan masih kuat, kita bisa itu. Amalkan dari sekarang. Kita bergerak sekarang dan tunggu aja hasilnya. Ini seperti perjuangan, dan perjuangan ini gak akan pernah berhenti, bahkan mungkin sampai mati.

Besok pegang jabatan publik yang strategis. Rubah segala mekanisme kebobrokan negara yang mendarah daging selama berpuluh tahun. Rubah itu semua kegilaan-kegilaan penyelenggara negara yang memboroskan keuangan negara. Pertahankan jiwa mental untuk mengabdi, jadi pejabat emban amanah ingat selalu besok di akhirat akan ditanyakan buat apa kekuasaan di dunia. Pertahankan idealisme masa muda, rubah, gerak, semua yang tidak wajar.

Jangan lupa hidup ini tak mengenal kata pensiun. Setiap selesai dengan pekerjaan yang satu, maka selesaikan lagi pekerjaan lain dan itu terus menerus sampai mati, berkarnya sampai mati. Jika lelah, istirahat, dan istirahat pun selalu dengan menyelesaiakn urusan. Istirahat itu sambil menyelesaikan masalah-masalah. Pertama mungkin berhenti sejenak, masih kurang, mungkin duduk, kurang lagi tidur.. Istirahat itu kita hanya mengalihkan pekerjaan biasa kepada pekerjaan yang lebih ringan. Jangan lupa, orang yang paling hebat adalah orang yang paling berguna bagi banyak orang..

Oiya, gw lupa. Gw waktu mw maju lomba itu, mendadak salah satu teman gw terlihat panik. Bagianya ada yang belum dihafalin semua. Akhirnya dibagi-bagi yang belum hafal itu ke anak-anak lain. Gw juga kedapatan jatah, karena gw minta sendiri. Gw dapat indikator adil, gini bunyinya:


  1. Tegaknya hukum yang adil tanpa diskriminasi
  2. Terwujudnya Aparat dan institusi hukum yang bersih dan profesional
  3. Terwujudnya penegakan HAM
  4. Terwujudnya keadilan gender
  5. Terwujudnya budaya penghargaan dan kepatuhan terhadap hukum
  6. Terwujudnya keadilan pendistribusian pendapatan, SDE, penguasaan aset ekonomi, serta hilangnya praktek monopoli.
  7. Tersedianya peluang yang lebih besar bagi kelompok ekonomi kecil, penduduk miskin dan tertinggal.
KEMBALI KE ARTIKEL


LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun