Di sebuah grup whatsapp kampus yang kerap menjadi pusat perghibahan duniawi, teman saya tiba-tiba menanyakan perihal kelebihan dan kekurangan dirinya. Saya kurang tahu ia kerasukan mahluk macam apa, tapi pertanyaan itu cukup mebuat saya sebagai salah satu penduduk dari grup tersebut bingung mau menjawab. Alasannya sederhana, saya paling ngga bisa menilai orang lain dan saya pun ngga terlalu dekat dengan orang tersebut. Pada kondisi seperti inilah saya cuma bisa bilang “kamu orangnya baik kok, rajin menabung, dan suka menolong” persis seperti
quotes pada sampul buku jaman saya SD. Nada serupa juga keluar dari teman saya yang lain, dirinya sama saja tidak bisa menilai, sebab selama ini pertemanan kami di dalam grup itu hanyalah pertemanan virtual. Pernyataan itulah yang kemudian membuat saya agak gusar tapi di sisi lain ada benarnya juga.
KEMBALI KE ARTIKEL