Bangsa Indonesia adalah bangsa yg besar. Tak perlu diragukan. Peninggalan sejarah dan peradaban maju yg hingga kini terlihat menjadi bukti otentik betapa luhurnya leluhur bangsa ini. Melalui pelajaran sejarah di sekolah-sekolah, anak-anak bangsa Indonesia telah diperkenalkan dengan siapa dan bagaimana “nenek moyangnya”. Kita adalah bangsa maritim dengan armada laut yang sangat kuat dan tangguh. Kita adalah bangsa dengan teknologi maju khususnya dalam bidang ilmu bangunan. Kita adalah bangsa yang beradab dengan karya kesusastraan yg sangat indah. Seni gerak seni musik seni apapun. Rasanya sangat-sangat banyak yang dapat kita sebut bahwa Bangsa ini merupakan Bangsa yg Agung dan Maha Besar. Tapi itu dulu kata sebagian orang. Sekarang Bangsa ini terseok-seok berusaha mengejar jaman yang sudah sedang lari terbirit-terbirit mengejar sesuatu yang ketika direnungkan tidak diketahui apa yang sebenarnya dikejar oleh jaman itu sendiri. Tapi Indonesia harus tetap ikut berlari. Berlari-berlari dan terus berlari.
Cucu-cucu Majapahit kehilangan figur. Itu sebabnya Bangsa ini terseok dan hampir tenggelam, saya rasa. Menengoklah kebelakang sekejap untuk bisa meloncat ke depan. Bukan apa-apa hanya untuk mencari pijakan, gundukan tanah barangkali, agar dapat digunakan sebagai pijakan untuk meloncat. Majapahit runtuh, konflik vertikal dan horizontal penyebabnya. Tapi bukan itu penyebab yang utama. Sebenarnya, sebab yang paling utama adalah Figur. Majapahit kehilangan figur. Rakyatnya bagai anak ayam kehilangan induk. Berebut makanan untuk pemuas ego diri. Yang menang jadi arang, yang kalah jadi abu. Tak ada yang berarti. Sekarang sama. Barangkali kalau seaindainya Gajah Mada belum “Moksa” dan masih melihat mendengar dan merasakan apa yang dialami cucu-cucu Majapahit saat ini, yakinlah beliau akan berkata , “Carilah, gali dan temukan jati dirimu. Bentuklah figurmu. Pemimpinmu. Jangan ulangi kesalahan leluhurmu”. dan Sang Raja Hayam Wuruk, tentu saya yakin akan setuju, dengan sebuah anggukan beliau yang anggun tapi berwibawa dan sorot mata tajam penuh makna nan Bijaksana. Begitu penting Figur bagi Bangsa ini. apa karna pengaruh adat “ketimuran” ?. entahlah. tak usah diperdulikan. Yang penting Bangsa ini berhenti jogging ditempat, kalau bisa “Marathon” dengan kecepatan “Sprintnya” Usain Bolt.