Sebagian dari kita pasti pernah berpendapat dan berpikir mengapa banyak sekali WNI (Warga Negara Indonesia) yang tidak menggunakan bahasa yang baik dan benar. Bahkan kita merasa bahasa Indonesia sering kali dirubah dari penulisan bahkan pengucapannya, contohnya yaitu
ciyus,
miapah,
leh uga,
kzl,
bingit, dan masih banyak lagi. Miris! Saya merasa bahasa kita diacak-acak. Meski pada dasarnya, bahasa sebagai alat komunikasi ada karena kita membutuhkannya. Kata-kata baru akan terus muncul karena kita membutuhkannya, bertahan jika terus kita gunakan, dan kata-kata lama pun hilang dengan sendirinya ketika tak ada lagi orang yang menggunakan kata-kata tersebut. Jadi, bahasa memang akan terus berubah.
KEMBALI KE ARTIKEL