David Luiz, salah satu andalan Brasil (foto: brasil2014.kompas.com)
Rabu dini hari waktu Indonesia, dua tim akan bertemu dalam partai perdana semi final Piala Dunia 2014. Tuan rumah Brasil akan bertemu dengan tim paling konsisten di piala dunia, Jerman. Keesokan harinya tim spesialis runner up Belanda akan bertemu Argentina, tim yang punya alien bernama Messi.
Brasil di bawah Felipe Scolari adalah sebuah tim yang selalu konsisten, konsisten bermain dengan pola dan pemain yang sama dari partai ke partai. Kondisi ini menyulitkan Brasil ketika mereka harus kehilangan Neymar dan Silva di partai semi final. Neymar yang harus absen karena cedera punggung adalah motor permainan Brasil. Hampir semua serangan Brasil berawal dari kreasinya, singkatnya Brasil sangat bergantung pada Neymar dalam mengkreasikan semua serangan ke kubu lawan.
Silva juga sama. Di barisan belakang tenaga Silva sangat dibutuhkan Brasil sebagai bek yang paling pengalaman di level tinggi sekaligus punya aura kepemimpinan. Sayang karena di pertandingan terakhir Silva berbuat bodoh sehingga harus diganjar kartu kuning yang membuatnya harus absen di semi final. Untuk tahu seberapa besar rasa kehilangan Brasil pada Silva, lihat saja ekspresi Scolari sesaat ketika Silva mendapat kartu kuning.
Bermain tanpa dua pilar utama di depan dan di belakang sepertinya jadi mimpi buruk buat Brasil. Mereka memang masih punya banyak pemain yang bisa menggantikan posisi Neymar dan Silva, tapi kualitasnya mungkin saja belum sama. Masih ada Hernanes yang bisa menggantikan peran Neymar walaupun tentu saja tidak sebanding. Sementara untuk Silva masih ada nama Dante yang bisa menggantikan posisinya. Sayangnya, Dante belum pernah main di piala dunia jadi kesiapannya tentu masih dipertanyakan.
Di kubu Jerman suasananya berbeda. Walaupun ketajaman para striker utamanya kembali dipertanyakan di babak gugur ini tapi secara tim mereka masih stabil. Oezil yang mencetak gol di pertandingan terakhir melawan Aljazair masih bermain nyaris sempurna. Castrol index player memberinya nilai 9.1.
Satu-satunya kekhawatiran Jerman adalah kemungkinan absennya Per Mertesacker yang kabarnya masih terkena flu berat.
Dengan kondisi seperti di atas sepertinya sulit untuk mengunggulkan Brasil akan melaju ke partai final. Apalagi mereka punya beban mental juga akibat harapan warga yang sedemikian besar. Tapi kalau mereka pintar bisa saja mereka mengubahnya sebagai motivasi, termasuk faktor kehilangan Neymar.
Prediksi saya: Jerman 55%-45% Brasil.
Belanda vs Argentina.
Belanda lolos dengan susah payah ke babak semi final. Di luar dugaan perlawanan Kosta Rika memaksa mereka untuk mengakhiri pertandingan dengan adu penalti. Hanya kecerdikan Louis Van Gaal yang membuat perbedaan. Di sisi lain Argentina juga tidak bermain impresif ketika mengandaskan Belgia. Mereka menang tipis tapi hampir sepanjang pertandingan terus didesak. Seandainya Belgia punya penyerang yang lebih berpengalaman mungkin saja hasilnya akan beda.
Sampai sekarang Argentina terlihat masih sangat bergantung pada sosok Lionel Messi. Hal yang wajar tentunya, tim manapun yang punya pemain sekelas Messi pasti akan bergantung padanya. Bedanya kalau di Barcelona Messi punya partner sekelas Xavi dan Iniesta maka di tim nasional Messi nyaris bekerja sendirian.
Sebenarnya ada seorang Angel Di Maria yang bisa membantunya mengoyak gawang lawan, sayang karena Di Maria bisa saja gagal bermain besok malam karena cedera yang didapatnya di pertandingan terakhir. Ini jadi bencana buat Argentina, di saat Lionel Messi ditekan habis-habisan maka mereka bisa kehilangan akal untuk membongkar pertahanan lawan.
Belanda punya kapasitas untuk mematikan Messi. Mereka punya gelandang dan bek dengan tubuh kekar, tipikal bek yang sangat disegani oleh Messi. Kita tahu meski punya skill luar biasa Messi agak malas untuk beradu fisik, beda dengan Angel Di Maria. Persoalan bagi Belanda hanyalah karena mereka tidak punya pengganti yang pas untuk seorang Nigel De Jong yang terpaksa absen karena cedera.
Argentina juga punya kekurangan di sektor belakang. Rata-rata pemain belakang mereka masih kurang pengalaman di partai besar, mereka juga tidak punya bek dengan aura kepemimpinan yang besar. Masih ingat bagaimana Nigeria bisa menyulitkan bek Argentina dengan kecepatannya? Mungkin ini yang akan dicoba Belanda sekali lagi, mengingat mereka punya banyak pemain dengan kecepatan yang tinggi.
Agak susah menentukan siapa yang akan jadi pemenang di partai ini, meski Argentina lebih kepayahan karena hilangnya Di Maria tapi kebintangan seorang Messi bisa saja datang di waktu yang tepat. Sementara itu Belanda meski lebih diuntungkan dengan meratanya kualitas pemain tapi punya kekurangan di fisik dan stamina yang lebih terkuras di pertandingan terakhir.
Prediksi saya: Belanda 52% - 48% Argentina.