Mohon tunggu...
KOMENTAR
Pendidikan

Banyak Amal = Masuk Neraka..

12 Maret 2012   05:50 Diperbarui: 25 Juni 2015   08:11 482 0




Ketika anda melihat seorang yang selalu rajin beribadah, mungkin anda akan berkata dalam hati “wah, pasti kelak masuk surga”. Namun pendapat semacam itu tidaklah sepenuhnya benar. Al Qur’an memperingatkan kita agar tidak terlalu PEDE dengan banyaknya amal kita.


وُجُوهٌ يَوْمَئِذٍ خَاشِعَةٌ (2) عَامِلَةٌ نَاصِبَةٌ (3) تَصْلَى نَارًا حَامِيَةً (4)


(2) banyak muka pada hari itu tunduk terhina, (3) bekerja keras lagi kepayahan, (4) memasuki api yang sangat panas (neraka),


Q.S Al Ghosiyah 2-4



Suatu golongan yang sangat merugi, sudah bersusah payah penuh rasa capek tapi kenapa mereka masih saja dimasukan neraka? Ternyata amal yang mereka tanam di dunia tidak bisa membawa mereka ke surga.



Bisa jadi dikarenakan mereka bersusah payahnya dalam maksiat. Tentu hal seperti ini membawa kita ke neraka. Namun adakala karena amal mereka rusak, rusak karena riya’, ataupun karena amal mereka tidak sesuai dengan sunnah. Sebagaimana perkataan Mufassir Asy Syinqti


عمل ونصب في العبادات الفاسدة كعمل الرهبان والقسيسين والمبتدعة الضالين


Yaitu perbuatan dan kepayahan dalam ibadah yang rusak, sebagaimana amalnya para pendeta,pastor dan juga para ahlu bid’ah yang sesat.



Dari sini kita akan tahu bahwa perkataan yang sering kita dengar “yang penting kan niatnya” itu pun belum tentu benar, jika niat benar namun perbuatan tidak benar maka hal semacam ini hanya membut kita susah payah saja, bahkan membuat kita masuk neraka. Dari mulai hal terkecil pun kita harus memperhatikan amal kita, jangan sampai karena keteledoran kita justru membuat amal itu sia-sia.



Zaid bin Wahab berkata; Hudzaifah bin Al Yaman masuk masjid, disana ada seseorang sedang shalat disamping pintu Kindah, ia tidak ruku' dan sujud dengan sempurna. Seusai shalat, Hudzaifah bin Al Yaman bertanya padanya: Sejak kapan kau shalat seperti ini? Orang itu menjawab: Sejak empatpuluh tahun. Hudzaifah bin Al Yaman berkata padanya: Kau belum shalat sejak empatpuluh tahun, andai kau meninggal dan shalatmu seperti ini, kau meninggal bukan diatas fitrah seperti fitrah Muhammad 'alaihish Shalaatu was Salam. Kemudian Hudzaifah bin Al Yaman menghampirinya seraya mengajarinya lalu berkata; Orang itu mempersingkat shalatnya dan ia benar-benar menyempurnakan ruku' dan sujud.



H.R Ahmad

KEMBALI KE ARTIKEL


LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun