[caption id="attachment_132468" align="alignleft" width="117" caption="fotodari:
http://kapanlagi.com"][/caption] Sebuah komitmen menjadi suatu hal yang mutlak jika terjadi seperti apa yang barusan saya alami. Menghentikan sebuah kebiasaan buruk memang sangat susah, bahkan banyak yang mengatakan mustahil. Tentu saja yang mengatakan seperti itu adalah orang-orang yang telah merasakannya sendiri, kesusahan untuk berhenti. Seperti kata seorang jenderal, anda bisa memulai perang kapan saja saat anda mau, tapi anda tidak akan bisa menghentikan perang walaupun anda sangat menginginkannya. Tentu saja pernyataan ini terlalu remeh bagi mereka yang belum pernah mengalaminya. yang saya bicarakan ini adalah merokok, minum alkohol, dan kawan-kawannya. Bagi anda yang belum pernah mencobanya pasti akan mengatakan, akh, gini aja di share di kompasiana siy. Tapi emang begitu apa adanya. Diperlukan sesuatu motivasi dan komitmen yang super baja buat menghindar total dari itu semua. Kebanggaan tersendiri malam ini. Mungkin teman-teman ketawa dan bilang cemen pada saya. Akan tetapi, dua tahun berkomitmen, saya berhasil dengan bujukan super keras malam ini. Tak ada rasa sesal sedikitpun. Keberhasilan ini semata-mata bagi saya hanyalah satu kucinya. KOMITMEN. Komitmen itu ada karena ada suatu motivasi. Sedangkan motivasi yang berasal dari diri sendiri seringkali memudar seiring dengan berjalannya waktu. Motivasi untuk hidup sehat lama-kelamaan terdengar seperti obrolan sambil lalu, apalagi jika banyak masalah mendera, alkohol mejadikannya suatu solusi. Banyak orang sekarat, tetap tak bisa menghentikan kebiasaan merokoknya sampai akhirnya berakhir di liang lahat. Itu karena kebanyakan mereka tak mempunyai motivasi untuk berhenti. Satu-satunya motivasi yang dibangun dokter hanyalah hidup sehat. Jika memang benar-benar ingin berhenti, terlepas dari jeratan lobang hitam, carilah motivasi dari luar diri kita, insya Alloh, berhasil.
KEMBALI KE ARTIKEL