Sebuah sajak dan makna bersatu padu pada setiap elemen tulisan, membuat ia begitu hidup saat dibaca. Bersama selembar kertas sebuah sajak pun tercipta dari pikiran-pikiran kanan, kiri, dan tengah. Sajak dan kata tidak mengenal apa itu ideologi, mereka cuma alat bagaikan perang bermata dua, bisa untuk menyelamatkan orang bisa juga untuk membunuh orang.Â
KEMBALI KE ARTIKEL