Siang itu saya bertemu dengan mantan mahasiswa saya, di sekitar Danau Batur Kintamani Bangli, kini dia berhasil sebagai pengusaha sukses. Dia menggeluti bidang pengadaan barang keperluan hotel. Dia telah membuat PT sendiri, memperkerjakan puluhan pegawai di perusahannya.
Saya bangga dengan anak muda yang terus memiliki kreativitas untuk berusaha, paling tidak bisa untuk dirinya dan menciptakan lapangan pekerjaan untuk orang lain.
Ketika dahulu dia kuliah dia termasuk mahasiswa biasa-biasa saja. Ya , nilai antara B-C, lalu paradigma untuk suksesnya bukan dia patahkan karena menjadi mahasiswa predikat biasa saja, namun lebih dari itu. Kesuksesan bisa diraih oleh siapa saja.
Dia mengutip kata bijak Robert T Kiyosaki, :Di sekolah kita belajar bahwa berbuat salah itu suatu kejelekan, dan kita akan dihukum bila melakukannya. Jika Anda melihat bahwa manusia didesain untuk belajar, kita belajar dengan melakukan kesalahan. Kita belajar berjalan karena pernah terjatuh. Jika kita tidak pernah jatuh, kita tidak pernah berjalan
Dia keluar dari zona nyamannya sebagai tenaga kerja, masuk kewilayah owner. Namun kalau mau lepas dari zona nyaman itulah tantangan terbesarnya. Romantika tidak pernah tanpa resiko.
Dia menjadi karyawan di sebuah perusahan bonafide dengan gaji di atas UMR, sudah bisa tangan menjalani kehidupan ini. Namun dia memiliki impian lain.
Terus dia membuka apa yyang membuat dia berubah seperti itu, Teori Chasflow kuadran, dari Robert T.Kiyosaki. apa itu, tanya saya memancingnya. Dia bercerita panjang.