Siang hari udara panas, pedagang itu, membawa sepeda motor di pinggir jalan teduh,  dia menanti orang lewat yang hendak membeli minuman segar dagangannya. Dia sudah biasa mangkal di tempat itu. Dagangannya berupa  tuak manis dari pohon siwalan, yang dicampur loloh (jamu) dan sedikit es batu, sehingga agak dingin,  terasa segar untuk  menghilangkan dahaga, di bulan Mei di kota Singaraja Bali utara, yang memang wilayah bayang-bayang hujan.
KEMBALI KE ARTIKEL