Mohon tunggu...
KOMENTAR
Pendidikan

Dekatkan yang (Semestinya) Paling Dekat

4 Agustus 2010   11:18 Diperbarui: 26 Juni 2015   14:18 113 0
SIAPA kerabat yang paling kita ingat tanggal ulang tahunnya? Adik, kakak, ibu, ayah, suami, istri? Semuanya? Welldone! Sebagian? Ah, Anda seperti saya kalau begitu :)

Itupun saya mengandalkan fitur pemberitahuan ultah di Facebook. Malah
kalau boleh lebih jujur, saya lebih sering mengucapkan panjang umur
pada teman-teman lewat sebaris dua baris kalimat.

Huff... Begitulah, pada kerabat yang sejatinya dekat secara darah dan batiniah, saya dan semoga Anda tidak, kadang kurang meluangkan ruang memori.

Saya sendiri bungsu dari enam bersaudara dengan belasan bahkan puluhan keponakan jika termasuk kerabat istri.

Tentu tak ada niat melupakan. Tapi mungkin sangking terbiasanya lantas kita melupakan detil-detil kecil. Ah, nanti juga ingat, begitu saya membuat alasan.

Nyatanya, seiring bertambahnya anggota keluarga besar dengan kelahiran satu demi satu keponakan, saya makin berjarak dan bias lantas kebalik-balik. Misalnya, saya tahu persis bulan kelahiran seorang
kakak laki-laki pada Januari tapi tanggalnya tertukar dengan kakak perempuan. Wuaduh...

Makanya, hari minggu kemarin hingga tadi, saya menyusun database kecil-kecilan dan beberapa hal lainnya untuk mendekatkan yang seharusnya lekat.

1. Menelpon satu persatu saudara kandung
Lupakan tarif telpon seluler toh kini semakin memurah. Sengaja pula memilih waktu yang sekiranya mereka tengah santai kayak di pantai, slow seperti di pulau.

2 Tanyakan kabar dulu
Ini sembari bertukar sapa dan kabar baik, kebetulan saya dua minggu sekali menelpon kakak-kakak dan bertandang ke rumah paman (adik ayah) di belakang studio Trans TV, Mampang, Jakarta.

3 Sebarkan 'virus'
Kemarin, saya sampaikan bahwa memang ingin mencatat tanggal ultah kerabat termasuk para keponakan yang notabene anak mereka. Penjelasan ini sekaligus untuk menyebarkan virus sehingga mereka pun
tergoda melakukan hal yang sama :) Hasilnya, kakak perempuan di Jogja minta copy catatan ultah via email.

4 Membuat 'alarm ultah'

Karena tidak semua saudara bermain Facebook, maka saya memasukkan tanggal ultah di alarm pada fitur kalender HandPhone. Maka, peluang untuk mengucapkan selamat ultah tepat waktu bakal lebih seru.

Juga tulis dengan rapi di kertas. Lebih baik berupa tabel, bisa dengan manual atau buat di MS Excel. Tempel di samping kalender, dekat lemari baju, cermin, atau rekatkan dengan magnet di pintu kulkas. Pokoknya di
tempat yang gampang terlihat.

5 Keep it personal
Ketika demam FB awal-awal, menulis ucapan selamat ultah di wall terasa personal, tapi yang namanya trend pasti akan tiba titik jenuhnya. Kini ucapan hepi bertdey kurang terasa personal, bagi saya sih. Sebaris
kalimat ultah segera tertelan oleh ucapan dari kawan yang lain.

Coba kita lapis ucapan ultah pada saudara dengan menggunakan media lainnya seperti sms, telpon langsung, email, bahkan...

6 Surat
Ya, surat! Penggunaan teknologi dalam berkirim pesan memang kurang mampu menghadirkan suasana intim. Terus terang, tak ada yang mampu menandingi sisi personal tulisan tangan sekaligus memberi kejutan yang
bakal terus menancap di ingatan.

Misalnya, "Tante Titi ini loh yang pernah nulis surat ke Hana pas
ultah ke 10..." Opsi lainnya, kirimkan kartu pos fancy bergambar foto
menarik dan tentu secarik tulisan tangan kita.

***
Oya, setelah mendapat tanggal-tanggal kelahiran, saya baru sadar bahwa tiap bulan selalu saja ada kerabat yang berulang tahun. Kalau dipikir-pikir, sudah tak terhitung saya melewatkan kesempatan memberi perhatian dan mendoakan kerabat di hari istimewa. Sementara itu, hampir tiap hari menulis 'moga panjang umur' pada sahabat di Facebook.

Ah, saya sekarang tak sabar menunggu tanggal 5 Agustus besok. Ini ultah Gibran, keponakan saya- putra dari kakak sulung di Bandung.

Mari dekatkan para kerabat untuk, istilah Jawa-nya, ngumpulke balung pisah- mengumpulkan tulang yang berserak karena mereka sejatinya bagian dari jiwa raga kita, cieee...

Sekaligus, agar tidak, 'kepaten obor' - suluh atau obor kita padam. Latar belakang istilah ini karena saudara adalah penerang dan sekaligus salah satu sumber inspirasi dan semangat hidup. Maka, kita mesti menjaga silaturahmi dan merawat komunikasi. :)

Nah sobat, hayo ultah siapa dari kerabatmu yang terdekat? Cheers...

http://halamansamping.blogspot.com/

KEMBALI KE ARTIKEL


LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun