Mohon tunggu...
KOMENTAR
Puisi

Dalam Temaram Hujanmu

18 Maret 2013   15:06 Diperbarui: 24 Juni 2015   16:33 81 2
sore tadi, bersama senja yg mulai beranjak malas meninggalkan singgasananya

aku menemukannya terperangkap hatiku, lagi.

lelaki bermata hujan; setiap aku coba mempertemukan pandanganku dengannya, hujan selalu mengikuti begitu saja

meski aku pun tak yakin,

itu memang benar terjadi,

atau sekedar efek dari ilustrasi yg ingin ku ciptakan sendiri demi menggambarkan betapa sejuknya tenggelam diantara bening matanya

seperti hari -hari yang lalu, aku menunggunya datang tanpa kuminta,  hanya untuk kubiarkan dia pergi begitu saja

sekalipun aku bersumpah benar-benar menginginkannya untuk menetap disini saja untukku

tetapi sore ini begitu berbeda,

diantara rintik hujan menjejak di atas tanah yg kupijak, nyata

lambaian tangan dan senyumnya, entah semu atau nyata

aku memintanya untuk tetap tinggal, terucap begitu saja

bahkan tanpa ragu, hanya sisa rona merah di pipiku yg kutemukan berjam-jam setelahnya

kali ini tanpa alasan, aku hanya begitu yakin..

Ibuku sayang, anakmu sedang dilanda asmara

begitu kasmaran, sampai ingin tenggelam di muara bening yg muncul di hadapannya begitu saja.

sepertinya, memang, aku jatuh cinta. padamu.

17.03.13

mengantar jingga tersamar derai hujan,

perjalanan pulang, terlelap di pangkuanmu. hangat dan nyata.

KEMBALI KE ARTIKEL


LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun