Beberapa waktu lalu, marak beredar trend barcode di kalangan remaja. Hingga kini trend barcode masih sering ditemukan. Barcode banyak ditemukan pada remaja, dengan rentang usia 11-20 tahun, baik berjenis kelamin laki-laki atau perempuan. Trend ini termasuk ke dalam tindakan self-harm (menyakiti diri sendiri) sebagai bentuk pernyataan bahwa orang yang melakukan barcode sedang mengalami tekanan psikologis, berupa stress berat, frustasi atau depresi. Trend barcode ditemukan dengan cara menyayat bagian tangan menggunakan alat berbahaya dan tajam seperti silet atau pisau. Sayatan tersebut yang diukir menggunakan silet atau pisau, berbentuk garis-garis menandakan kode,“Saya sedang tidak baik-baik saja” atau “Saya depresi” atau “Saya frustasi”.
KEMBALI KE ARTIKEL