Mohon tunggu...
KOMENTAR
Pendidikan

Bullying? Integrasikan Konsep Proaktif (Promotif, Preventif, Kuratif, Rehabilitatif) untuk Mengatasi Bullying

14 Desember 2024   11:02 Diperbarui: 14 Desember 2024   11:04 32 0
Indonesia merupakan negara yang kaya akan keberagaman. Kita hidup di dalam sebuah negara yang multikultural. Dengan berbagai keragaman yang kita miliki, tentunya akan terdapat banyak perbedaan, tidak dapat dipungkiri bahwa perbedaan tersebut nantinya akan membawa kepada suatu hal yang merajalela dan banyak dijumpai di sekitar kita, salah satu contohnya yaitu bullying. Menurut Riauskina, Djuwita, dan Soesetio (2005) bullying adalah perilaku penindasan yang dilakukan secara terus menerus dimana tindakan ini dilakukan oleh seorang ataupun sekolompok siswa secara sengaja dan mereka memiliki kekuasaan yang lebih daripada siswa/siswi yang lainnya, dengan tujuan menyakiti orang tersebut.
Menurut Psikolog Andrew Mellor, ada beberapa jenis bullying yang sering terjadi diantaranya yaitu:
1.Tindakan fisik
Ini merupakan jenis bullying yang melibatkan kontak fisik antara pelaku dan korban. Misalnya memukul, menendang, meludahi, mendorong, memaksa korban melakukan aktivitas fisik tertentu, merusak barang milik korban dan tindakan lainnya. Bullying fisik dapat langsung terlihat dan disadari oleh lingkungan sekitar.
2.Tindakan verbal
Merupakan sebuah tindakan bullying yang sulit diamati karena melibatkan bahasa verbal yang menyakiti hati seseorang. Misalnya mengejek, memberi nama julukan yang tidak pantas, memfitnah, melecehkan melalui pernyataan seksual, meneror dan lain-lain
3.Relasional
Adalah tindakan bullying yang sulit ditangkap oleh mata dan telinga. Misalnya memandang seseorang sinis/penuh ancaman, mengucilkan seseorang, mendiamkan dan mengakhiri hubungan tanpa alasan dan sebagainya. Biasanya hal ini terjadi karena munculnya situasi di mana kelompok tertentu berseberangan dengan kelompok ataupun individu lain.
4.Cyberbullying
Gejala ini merupakan perilaku bullying yang dilakukan melalui media elektronik seperti komputer, handphone (telepon genggam), internet, website (portal media), chatting room (ruang komunikasi online), email (surat elektronik), pesan pendek (short message sent/sms) dan sebagainya. Biasanya kebanyakan pelaku cyberbullying bersembunyi di balik alasan "hanya sekedar opini".

KEMBALI KE ARTIKEL


LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun