Indonesia merupakan negara yang memiliki garis pantai terpanjang kedua di dunia setelah Kanada, yaitu sekitar 108.000 km dengan jumlah pulau kurang lebih 17.504. Namun dengan garis pantai yang panjang dan jumlah pulau yang banyak tersebut, pengelolaan wilayah pesisir untuk setiap pulau belum optimal dan merata. Dari potensi sumber data yang ada baru sekira 55 persen dimanfaatkan. Padahal wilayah pesisir dan pulau-pulau kecil dan lautan kepulauan Indonesia tersimpan potensi-potensi dan jasa lingkungan yang sangat besar dan belum dimanfaatkan secara optimal. Saat ini, kegiatan ekonomi di Indonesia masih banyak berpusat di Pulau Jawa, yang mana menjadi pulau terpadat di Indonesia. Bahkan, menurut Kementrian Kelautan dan Perikanan (KKP) Indonesia pada tahun 2017, penduduk Indonesia yang memiliki profesi sebagai nelayan hanya berjumlah 2,7 juta dan terus turun dari tahun ke tahun. Menurut penelitian yang dilakukan United Nations Developments Programs (UNDP) pada tahun 2017, potensi kekayaan alam laut yang dimiliki Indonesia dapat mencapai 2,5 triliun dollar Amerika Serikat per tahunnya. Potensi laut dan pesisir Indonesia mayoritas bersumber dari ikan, terumbu karang, ekosistem mangrove, ekosistem lamun, potensi wisata bahari, dan lain sebagainya. Potensi wisata pesisir menjadi keunggulan Indonesia untuk saat ini. Dikarenakan berada di negara tropis yang memiliki suhu hangat serta berbagai macam flora dan fauna, wilayah pesisir kepulauan di Indonesia menjadi pemikat utama para wisatawan mancanegara menjadikan Indonesia destinasi wisata.
KEMBALI KE ARTIKEL